17 Desa Dilanda Krisis Air Bersih

176
Petugas BPBD droping air di Dusun Gowah, Desa Jadi, kecamatan Semanding.

kabartuban.com – Musim kemarau yang melanda di sebagian wilayah Kabupaten Tuban, sudah mencapai 17 Desa yang tersebar pada tujuh Kecamatan di Bumi Wali Tuban.

Dari ke tujuh belasa desa tersebut, terparah ada di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, ada sekitar enam dusun mengalami krisis air bersih. Setiap musim kemarau desa ini di pastikan kekurangan air. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) setempat saat dikonfirmasi kabartuban.com.

“Benar, jika musim kemaru desa dagangan selalu krisis air,” Kepala Desa Dagangan, Abdul Wahab, Rabu (27/8/2019).

Kades yang juga mantan Aktivis mahasiwa ini ini menambahkan, jika musim krisis air bersih seperti saat ini, warga memanfaatkan air bersih yang berada di kawasan hutan dengan jarak kurang lebih 3 KM, karena air bersih yang ada di kawasan pemukiman sudah tidak mencukupi lagi.

“Ini kalau ingin mengambil air jalan menuju hutan,” katanya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Gaguk Hariyanto membenarkan dan mengatakan pihaknya sudah menjadwal pendistribusian air bersih jilid II ke tujuh kecamatan yakni, Semanding, Grabagan, Parengan, Senori Rengel, Parengan, Kerek dan Montong.

“Untuk tahap II ada 17 Desa di tujuh kecamatan yang ada,” katanya.

Gaguk menambahkan, kekeringan di tahun lalu dan pada bulan yang sama tidak begitu parah dibanding tahun sebelumnya. Di tahun 2018 ada sekitar 31 desa di tujuh kecamatan. Alasan menurunnya, karena banyak daerah yang sudah teraliri Hipam yang di daerah sekitar.

“Dibandingkan kemarin, tahun ini menurunn di periode yang sama,” terangnya.

Sebatas diketahui, di tahun 2015 ada sekitar 43 desa yang mengalami kekeringan, kemudian 2016 terjadi kemarau basah sepanjang tahun, untuk 2017 ada sekitar 35 desa yang krisis air bersih.  Sedangkan tahun 2018, ada 51 titik kekeringan yang tersebar di 11 kecamatan di seluruh wilayah Bumi Wali. (Dur/Rul)

/