230 Hektar Sawah Gagal Panen

453

IMG_20141220_144728kabartuban.com – Akibat banjir yang merendam areal persawahan di Kecamatan Merakurak, dalam beberapa pekan terakhir, membuat para petani padi alami gagal panen.

Sebanyak 230 hektar areal persawahan yang terkena puso atau gagal panen tersebut, tersebar dibeberapa desa di Kecamatan Merakurak.

Data yang diperoleh kabartuban.com dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban, Jum’at (02/01/15). Sejumlah areal persawahan yang alami gagal panen tersebut adalah Desa Sumber 5 Hektar, Desa Tuwiri kulon 10 hektar, Desa Senori 10 hektar, Desa Kapu serta Desa Tahulu, masing-masing seluas 25 hektar sawah yang terendam banjir.

Selain itu, areal persawahan yang alami dampak paling parah akibat banjir dan dipastikan gagal panen adalah Desa Borehbangle 30 hektar sawah, Desa Sugihan 30 hektar, Desa Sambonggede 35 hektar sawah, serta Desa Mandirejo 35 hektar sawah.

“Laporan yang diterima ke Dinas Pertanian, untuk Kecamatan Merakurak, seluas 230 hektar sawah terendam banjir, dan dapat dipastikan tanaman padi membusuk serta gagal panen. Sedangkan, untuk kecamatan lain, datanya belum masuk” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban, Hery Prasetyo, saat dimintai dikonfirmasi oleh awak media

Ancaman gagal panen yang dialami oleh para petani tersebut, diketahui akibat hujan deras, yang melanda wilayah Kabupaten Tuban beberapa hari terakhir, hingga membuat ratusan sawah di Kecamatan Merakurak terendam banjir.

Akibat lahan pertaniannya terendam banjir, dan tidak berangsur surut, para petani hanya bisa pasrah melihat tanaman padi mereka yang masih berusia sekitar satu bulan ditanam terancam membusuk dan gagal panen

”Jika air banjir yang merendam padi milik warga ini tidak segera surut, dapat dipastikan tanaman padi tersebut akan membusuk. Dan hal itu akan membuat para petani rugi banyak,” ujar Sholeh (38) salah satu petani dari Desa Kapu. (Pul)

/