Aksi Warga Rahayu Semakin Memanas

1111
Demo warga Rahayu memanas, belum ditemui pihak JOB PPEJ

kabartuban.com – Aksi unjuk rasa warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban yang tergabung dalam Gerakan Bersama Bayar Kompensasi Rakyat (Gebyar Korak) semakin memanas. Pasalnya, aksi yang dimulai sejak pagi belum ditemui oleh pihak Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ).

“Kami akan terus menunggu di sini sampai pihak JoB PPEJ mau menemui masyarkat,” ungkap Kamsiadi Kamsiadi selaku ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rahayu dalam orasinya di depan gerbang PAD B, Selasa (6/12/2016).

Masih terang Kamsiadi, pihaknya akan menunggu sampai satu jam, jika tidak ada respon dari pihak JOB PPEJ, perwakilan Pemerintah Desa Rahayu akan masuk ke dalam untuk menjemput paksa Field Admin Superintendent (FAS) JOB PPEJ, Akbar Pradima.

“Informasi dari dalam, Pak Akbar (Akbar Pradima-red) sekarang lagi meeting sama pihak SKK Migas, kami tunggu, tapi kalau sampai satu jam tidak menemui kami, kami akan jemput paksa,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Rahayu, Sukisno menyatakan, aksi ini dilakukan lantaran warga tidak terima jika kompensasi dampak gas buang (Flare) hanya dibayar dua bulan, karena sampai hari ini kompensasi sudah  terhitung 12 bulan.

“Tidak ada dasarnya kompensasi hanya mau dibayar dua bulan, kami tetap meminta kompensasi dibayar penuh, setelah ini terserah mau diganti tali asih atau pemberdayaan,” pungkasnya.

Sukisno menambahkan, pihaknya meminta agar masyarakat yang ikut aksi unjuk rasa tetap menjaga keamanan dan tidak ada tindak anarkis sampai unjuk rasa ini dibubarkan.

Diketahaui, aksi ini mendapatkan kawalan dari pihak kepolisian dari Polres Tuban yang sejak pagi berada di lokasi. Warga yang juga terdiri dari ibu ibu, anak-anak hingga para pemuda ini sejak pagi juga sudah berbondong bondong ke lokasi Pad B untuk ikut aksi unjuk rasa menuntut kompensasi yang belum dibayarkan. (her)

 

/