Aku Lepaskan Cinta Dalam Pelukan Nanggala

11

Bang,
Apa kabarmu yang telah mengarungi samudra Nusantara yang tak bertepi. Masihkah kau bernyanyi diantara tumpukan mesin dan segenggam terpedo dalam gelapnya lautan.

Bang,
Kau pergi dengan tegap, meninggalkan hingar bingar bumi lalu menyelam jauh ke dalam samudra. Masih terdengar di bising telinga, nyanyian patriot dan janjimu untuk kembali merajut segenggam asa di antara kita.

Bang,
Sebesar itu kah cintamu kepada negeri ini, hingga kau rela melepaskan senyumku yang selalu menunggumu kembali. Air mataku tak pernah bersedih, namun bangga dan bersyukur pernah dalam pelukan sang pahlawan.

Bang,
Aku dengar kau telah memutuskan untuk bertugas tanpa batas, menjaga kedaulatan dalam keabadian. Aku menangis pilu terbelenggu rindu, namun aku harus merelakan mu menjadi penjaga samudra ibu Pertiwi yang abadi.

Bang,
Tetaplah tegap berdiri dan menjaga cinta suci kita hingga pertemuan di keabadian. Berjumpa denganmu dengan bahagia dan bangga di atas nirwana. Tunggu aku di sana bang, biar aku tuntaskan segala harapan yang tersisa di dunia.

Bang,
Aku melepasmu dalam tangis haru pahlawanku. Seluruh negeri mengiringi perjuangan dalam tugas keabadianmu. Nanggala telah memelukmu hangat dan mengikatmu dalam janji suci seorang prajurit untuk bertugas abadi tanpa batas waktu.

Bang,
Tunggu aku di surga raya dalam indahnya pelukan Sang Pencipta.

Nanggala,
Bawalah kekasihku tercinta, pahlawan bangsa untuk mengarungi luasnya samudra Nusantara, selamanya.

iim sahlan
Dalam penghormatan kata untuk para Naggala 402.

/