Ambruk, Kasat Lantas Polres Tuban Jauh Hari Sudah Deteksi Kelainan Jembatan

631
Kondisi kendaraan yang masih belum bisa dievakuasi oleh petugas hingga saat ini.

kabartubam.com– Sebelum ambruk, pada Selasa (17/04/2018) siang kemarin, kelainan Jembatan Nasional Cindim kembar penghubung Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban, sebenarnya sudah terdeteksi sekitar bulan Oktober 2017. Jembatan tersebut sempat dikabarkan mengalami pergeseran dari posisi normalnya.

Kasatlantas Polres Tuban, AKP Eko Iskandar mengatakan, pasca terdeteksi ada pegeseran pada 2017 lalu, kondisi jembatan sudah dilaporkan, namun seperti apa teknis perbaikanya Kasatlantas mengaku bukan otoritas pihak kepolisian untuk mengetahuinya.

“Setelah itu sudah dilalui kembali, namun seperti apa teknisnya kami tidak sejauh itu,” ujar Kasat Lantas Polres Tuban ini.

Adapun jembatan kembar yang ambruk kemarin menyebabkan satu korban jiwa, yakni seorang pengemudi truk, dan beberapa orang lainya memgalami luka ringan hingga berat. Tiga truk besar yang berada tepat diatas jembatan ikut terperosok ke sungai bengawan solo, dan satu kendaraan bermotor yang tengah melintas.

Sementara itu, Bupati Tuban H Fathul Huda menyayangkan kejadian ambruknya jembatan yang tidak terdeteksi itu, apalagi beberapa waktu sebelumnya sudah ada rekomendasi dari Satlantas Polres Tuban terkait adanya kelainan pada jembatan.

“Mestinya bisa terdeteksi, beberapa waktu lalu lantas katanya sudah merekomendasi, ada kelainan, ” kata Bupati Tuban.

Bupati berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran dan koreksi bersama agar kejadian tersebut dapat dihindari dan tidak terulang kembali.

“Mudah mudahan segera diperbaiki, ini mau hati raya,” pungkas Bupati Huda. (Luk)

/