Banyak Tembakau Mati Akibat Kemarau Basah

441

kabartuban.com – Kemarau basah yang terjadi tahun ini membuat ratusan hektar tanaman tembakau milik petani di Kabupaten Tuban tidak dapat tumbuh maksimal, petani terpaksa melakukan tanam sulam (tanam ulang) lantaran sebagian tembakau mati akibat guyuran hujan.

Warisan, salah satu petani tembakau di Desa Gempol, Kecamatan Semanding, Tuban mengaku musim tembakau tahun ini tidak seperti musim sebelumnya. Pasalnya, tahun lalu pada bulan Juni hingga September musim panas sudah tidak disertai hujan, sehingga petani sudah dapat melakukan panen pertama tembakau pada awal Agustus.

“Ini tanamnya juga terlambat, sebab hujan masih sering terjadi, tembakau juga ada yang ditanam menyusul karena yang pertama mati, panen jadi tidak dapat dilakukan barengan,” ungkapnya kepada kabartuban.com, Selasa (23/8/2016).

Warisan melanjutkan, dampak anomali cuaca membuat sebagian tanaman tembakau petani di Tuban menjadi kerdil. Tidak hanya itu, ulat daun tembakau yang menyerang daun muda juga semakin banyak.

“Hal itu berdampak pada kualitas daun tembakau dan tak sedikit yang berlobang karena dimakan ulat,” ungkapnya.

Menurutnya, tahun ini hasil tembakau miliknya diprediksi akan menurun, lahan seluas tiga per empat hektar miliknya yang ditanami tembakau tidak akan menghasilkan daun tembakau sebanyak tahun sebelumnya.

“Tahun lalu puluhan kwintal, sekarang ini belum tahu. Ini baru dua kali dipetik, harganya juga murah, kemaren dapat dua kwintal Rp180.000,” tutupnya. (har)

/