Berterima Kasih Pada Wartawan, Wakil Rakyat Minta Maaf Atas Kelalaian

1939
Tarsani (62) bersama anak dan istrinya, warga Desa Pongpongan, Merakurak Tuban saat mengemasi jagung hasil panen dari lahan milik Perhutani.

kabartuban.com- Kemiskinan hingga membuat warga Desa Kapu, Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban, tepaksa tinggal di rumah yang terbuat dari anyaman bambu dan daun jati, di atas lahan miilik Perhutani, mencerminkan sistem koordinasi dan penangulangan kemiskinan yang dibangun pemerintah masih lemah.

Hal itu diungkapkan Cancoko, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, saat berkunjung ke kediaman Tarsani yang tinggal bersama istri dan dua orang anaknya di rumah yang tidak layak huni kemarin lusa (02/03/2017).

“Koordinasi Pemerintah Desa (Pemdes) harus lebih aktif ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab), jangan sampai Pemkab tidak tahu dan warga miskin seperti pak Tarsani luput dari program-program pemerintah,” kata Cancoko (03/03/2017).

Wakil rakyat ini mengaku prihatin melihat kondisi tempat tinggal Tarsani yang sebetulnya tidak layak huni. Selain terbuat dari anyaman bambu yang sudah reot, sebagian rusak dan lapuk karena dimakan usia. Di dalam rumahnya tidak ada kamar tidur.

“Kami baru tahu dari rekan-rakan wartawan, kami minta maaf, ini luput dan kelalaian bagi kami sebagai wakil rakyat,” kata Cancoko.

Yang memprihatinkan lagi, anak Tarsani Muhammad Wi Dapit,  sering tidak masuk sekolah karena harus bekerja membantu orang tuanya, pelajar yang masih duduk di bangku kelas lima SD tersebut kerap alpa, padahal prestasi putra pertama Tarsani dan Saripah itu cukup baik.

“Usia sekolah wajib hukumnya untuk sekolah, terlepas kemiskinan yang melilit mereka, kami akan koordinasi dengan Pemkab,” janji anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil II) ini.

Cancoko juga berjanji akan melakukan koordinasi dengan Pemkab, kaitannya dengan program pengentasan kemiskinan yang ada di Kabupaten Tuban, agar warga miskin yang mestinya mendapatkan perhatian tidak luput dari program-program yang ada terutama soal pendidikan anak dari warga miskin.

“Program pemerintah yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan harus tepat sasaran, karena masih ada yang kelewat, kami nilai ada yang kurang tepat sasaran selama ini,” tegas Cancoko itu. (Luk)

/