Bungah, Pelajar Di Tuban Bersemangat Kembali Ke Sekolah

2
Pelajar SMKN 2 Tuban saat sekolah tatap muka.

kabartuban.com – Bisa kembali bersekoah dan berkumpul bersama teman-teman adalah hal yang sudah diidamkan oleh para siswa siswi. Banyak dari mereka yang rindu dengan suasana di dalam maupun diluar kelas. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengizinka dibukanya pembelajaran tatap muka, bagi wilayah yang sudah masuk dalam PPKM level 1-3. Hal tersebut tentu merupakan kabar bahagia bagi para siswa dan para wali siswa.

Selain dapat menerima pelajaran yang dijelaskan oleh guru dengan efisien, siswa  juga dapat bertemu dan melepas rasa rindu dengan teman-temannya. Salah satu siswa SMAN 1 Tuban mengatakan, dirinya merasakan perbedaan antara sekolah offline dan online , dirinya mengatakan sekolah offline dan online ini ada senang dan sedihnya.

“Sebenernya perasanya itu ya seneng tapi ada sedihnya juga ya hampir 50-50 lah perbedaannya, karena kalo offline kan semangat belajarnya lebih tinggi karena bisa ketemu temen-temen lagi, sedangkan kalau online itu kan kebanyakan dirumah aja gitu jadi kayak kurang semangat gitu, karena kalau offline itu bisa menanyakan materi yang kurang jelas kepada gurunya secara langsung gitu,” ucap Fadia siswi SMAN 1 Tuban, Rabu (1/9/2021).

Ditempat terpisah, salah satu siswi SMKN 2 Tuban juga megatakan pendapat yang sama. Dirinya mengaku senang karena bisa kembali masuk ke sekolah secara tatap muka.

“Saya senang sekali karena selain bisa menerima pelajaran dengan lebih jelas saya juga dapat bertemu dengan teman-teman saya meskipun belum 100%, karena kan ini baru 50% yang masuk, jelas  Diana siswi SMKN 2 Tuban.

Sementara itu, salah satu wali murid juga mengatakan kelegannya ketika pembelajaran tatap muka sudah diterapkan di Tuban. Pasalnya, dirinya mengaku kesulitan dalam memberikan penjelasan kepada anaknya saat sedang sekolah online.

“Lega karena sudah offline. Saya kesulitan dalam memberikan penjelasan dan keterbatasan saya dalam menjelaskan materi kepada anak saya. Belum lagi kadang kalau sekolah online, anak-anak tidak menangkap materi yang dijelaskan gurunya,” kata Jannah kepada reporter media ini. (nat/dil)

/