Cuaca Ekstrem, BPBD Minta Masyarakat Waspada

346
Joko Lidiyono, Kepala BPBD Kabupaten Tuban

kabartuban.com – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin diprediksi terjadi di wilayah Tuban. Kondisi itu disebabkan adanya puncak hujan yang diprediksi terjadi selama Januari sampai akhir Februari 2018.

Bencana akibat hidromenologi  yang melanda Bumi Wali, membuat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, meminta agar masyarakat untuk selalu waspada, karena bencana puncak hujan ini selalu di sertai angin dan petir.

“Intensitas hujan beberapa hari ini di wilayah Tuban cukup tinggi. Biasanya terjadi  saat sore atau malam hari,” kata Joko Lidiyono Kepala BPBD Kabupaten Tuban kepada kabartuban.com,  Sabtu (13/1/2018).

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk selalu memantau informasi yang diberikan BPBD, baik melalui media atau jejaring sosial BPBD, agar bisa untuk meminimalisir resiko bencana yang terjadi.

“Kita terus monitoring, termasuk melakukan koordinasi  dengan BMKG Tuban,” imbuhnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini kondisi gelombang ombak yang berada di Pantai Utara Tuban, sekitar 0,5 hingga 3 meter tingginya. Tidak hanya itu, Tinggi Muka Air (TMA)  di Bengawan Solo juga belum bisa turun secara drastis karena aliran air yang mengarah kelaut langsung tidak bisa lancar, di sebabkan air laut yang masih pasang.

“Gelombang besar yang terjadi akhir-akhir ini, menyebabkan aliran air Bengawan Solo yang mengalir ke laut terganggu,  semoga bencana ini cepat selesai dan kondisi nelayan maupun masyarakat sekitar bengawan bisa normal kembali” tambahnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai sejumlah potensi bencana dalam musim ini. Mulai dari banjir, longsor dan bencana lainnya yang mungkin saja terjadi.

“Selalu jaga kewaspadaan dengan mengamati lingkungan sekitar,” pesannya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan perahu milik para nelayan di empat desa, Kecamatan Tambakboyo terbalik dan tenggelam di kawasan pesisir laut utara Kabupaten Tuban. Dalam kejadian tersebut memakan korban jiwa satu orang, dan tiga orang luka-luka. (Dur) 

/