Desa Terdampak Kekeringan di Tuban Semakin Bertambah

218

kabartuban.com – Desa terdampak kekeringan di Kabupaten Tuban semakin bertambah, menyusul meluasanya daerah yang mengalami krisis air. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus menyalurkan air bersih, karena sumur warga mulai kering.

Plt Kalaksa BPBD Tuban, Emil Pancoro saat dikonfirmasi mengatakan, dampak musim kemarau mulai bertambah. Semula di awal September 2019, ada 20 desa dari delapan kecamatan yang  mengalami kekeringan, kini sudah bertambah menjadi 42 Dusun dari 22 Desa di sepuluh kecamatan.

“Ya saat ini, sudah bertambah dua kecamatan yakni Merakurak di Desa Pompongan, dan di Desa Menilo, Kecamatan Soko,” kata Emil kepada awak media, Selasa (10/9/2019).

Pihaknya menambahkan, dari hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Tuban menyebutkan, puncak kekeringan di prediksi sampai dengan  bulan November, dan awal peralihan musim penghujan sekitar akhir bulan November hingga awal Desember.

“Prediksi sementara, musim penghujan paling cepat di akhir bulan November,” tambahnya.

22 Desa yang dilanda kekeringan tersebut diantaranya, Desa Genaharjo, dan Desa Jadi, Kecamatan Semanding. Kecamatan Grabagan meliputi Desa Grabagan, Ngandong, Waleran, dan Gesikan.

Sedangkan Kecamatan Parengan, mencakup 4 desa, yakni Desa Dagangan, Pacing, Sembung, dan Sidokumpul. Sementara, Kecamatan Rengel ada Desa Punggulrejo. Serta, Kecamatan Kerek berada di Desa Gaji.

Kemudian, Kecamatan Senori berada di Desa Jatisari, Sendang, Medalem, dan Sidoharjo. Kecamatan Montong ada di Desa Nguluhan, dan Desa Tanggulangin. di Kecamatan Jatirogo. Yakni, Desa Jombok, dan Desa Bader. Dan yang baru terjadi di Desa Pompangan Kecamatan Merakurak, serta di Kecamatan Soko, Desa Menilo. (Dur) 

/