Dinas PRKP Akan Perkarakan Oknum Perusak Fasum

555
Masyarakat saat menikmati Fasum Taman Sleko yang dibangun oleh Pemkab Tuban.

kabartuban.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Dinas PRKP), Kabupaten Tuban ancam perkarakan oknum perusak fasilitas umum (Fasum) di taman Sleko dan alun-alun Tuban. Sebab perusakan tidak satu dua kali terjadi pada taman yang disediakan pemerintah untuk masyarakat Tuban itu.

Kepala Bidang Pertamanan, PRKP Tuban, Sumarno mengatakan, jika perusakan berupa pemutusan kabel listrik dan pencongkelan fasilitas penerangan sudah terjadi enam kali dalam satu bulan terakhir, pihaknya menduga jika perusakan dilakukan secara sengaja.

“Kami menduga itu sengaja dirusak, contoh saja di taman sleko, ada kabel yang sengaja di koyak dan diputus, hingga lampu disana mati. Jika hewan yang melakukan, tentu bekasnya beda,” jelas Sumarno.

Tidak hanya di kawasan taman Sleko, perusakan fasum juga dilakukan oknum tidak bertanggungjawab pada lampu air mancur taman Alon-alon Tuban, bahkan beberapa lampu di congkel dan dicopot.

“Lampu sampai di congkel, kalau lepas sendiri  tidak mungkin, orang baru dipasang, bekasnya jelas sekali ada congkelan, “ katanya.

Marno mengaku sudah melakukan upaya pengawasan di lokasi yang rawan perusakan, namun beberapa kali tidak menemukan oknum yang dimaksud.

”Maksud saya mau saya sanggong, kalau ketangkep mau saya polisikan, ternyata ngak ada, begitu kita kembali, paginya rusak lagi,” imbuh marno.

Agar tidak terjadi perusakan berulang, pihak PRKP berencana menambah fasilitas kamera pengintai di titik-titik tertentu agar aman dari tindak kejahatan berupa perusakan. Saat ini PRKP juga sudah memiliki sejumlah CCTV yang dipasang, seperti di Alon-alon dan kawasan Gor Tuban.

“Jangan lah dirusak, mari dijaga karena itu milik kita bersama,” himbau Marno.

Sementara itu, Arif Mustofa, warga yang ditemui di taman Sleko mengaku, jika oknum pengrusak fasum pantasnya dipolisikan. Menurut pria berkumis tebal ini, mestinya masyarakat ikut menjaga fasum bukan malah merusak.

“Mestinya ikut merasa memiliki mas, toh tempat ini bisa untuk main anak- anak, bisa untuk santai, kenapa dirusak, kalau ketemu di polisikan saja,” kata Arif.  (Luk)

/