kabartuban.com – Untuk menurunkan tingkat kepadatan di jalur utama tengah kota, Dinas Perhubungan terus mengevaluasi penerapan rekayasa arus kendaraan di Jalan Basuki Rahmad, yang mana pada Kamis hingga Sabtu pekan lalu menerapkan jalur basuki Rahmad satu arah dibagi dua yang mempertemukan kendaraan dari Timur dan Barat di perempatan Sambong, Jalan Agus Salim dan Jalan Wachid Hasyim. Namun, sejak Senin (26/7/2016) hanya berlaku satu arah tanpa putus.
Paraith, selaku Kepala Dinas Perhubungan menyatakan, penerapan lajur baru untuk semua kendaraan di jalur Basuki Rahmad tersebut merupakan hasil evaluasi uji coba pertama, namun selama uji coba tersebut masih banyak mengalami kendala, terutama di titik-titik padat pertemuan kendaraan. Seperti pertigaan Merik, pertemuan jalan Gajah Mada dengan Jalan Wachid Hasyim.
“Penerapan satu arah dirubah untuk Jalan Basuki Rachmd hanya dari Timur ke Barat tanpa putus di Perempatan Sambong,” terang Paraith, kepada kabartuban.com, Rabu (27/7/2016).
Dikatakan oleh Paraith, pertigaan yang mempertemukan jalan Dr Soetomo dan Diponegoro. Pertigaan tersebut merupakan kendaraan dari timur yang berbelok masuk Jalan Agus Salim ke arah barat.
“Dua pertigaan tersebut menurut kami perlu dievaluasi. Uji coba pertama itu, pertigaan Merik, Jalan Wachid Hasyim ketemu Jalan Gajah Mada krodit, satunya dipertigaan dekat Samudra Swalayan,”paparnya.
Menurutnya, setelah uji coba akan direncanakan selama dua hari hingga besok akan dilalukan evaluasi, jika memang uji coba tersebut berjalan baik, pihaknya akan melanjutkan dan merubah peraturan bupati terkait jalur yang ada sebelumnya.
“Kedepan kalau uji ini berhasil maka akan diteruskan, kemudian ditindaklanjuti dengan merubah Peraturan Bupati (Perbub) yang ada terkait jalur kendaraan,” tambah Paraith.
Seperti diketahui, selama uji coba dan sosialisasi penerapan jalur baru, Dinas Perhubungan menerjunkan 15 personil yang akan menjaga di beberapa titik bersama 25 petugas kepolisian lalu lintas Polres Tuban. (har)
