Gelombang Tinggi Hingga Akhir Tahun, Nelayan Tuban Pilih Parkirakan Perahu

369
Rasmani (58), salah satu nelayan di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban yang memilih memperbaiki alat tangkapnya selama gelombang ombak masih tinggi.

kabartuban.com – Sejumlah nelayan di kawasan pantai utara Tuban, memilih parkirkan perahunya di tepi pantai, hal ini karena sejak dua minggu terakhir terjadi gelombang ombak yang tinggi, apalagi diprediksi ombak akan terjadi hingga akhir tahun ini.

Mereka lebih memilih memperbaiki peralatan dan alat tangkap yang sudah rusak atau memanfaatkan hasil lain dari mencari ikan.

Seperti salah satu nelayan di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Rasmani (58) yang hanya bisa duduk santai di perahunya, selasa (12/7/2016) siang. Dia kini tak bisa mendapatkan rupiah, karena sejak dua pekan ini tidak bisa melaut. Pihaknya hanya bisa menyibukan sehari-harinya dengan memperbaiki peralatan mereka yang rusak.

“Saya takut dengan gelombang tinggi. Baru sekali saya melaut sejak seminggu lalu. Itupun, hasil dari melaut tidak seberapa,” kata Rasmani, Selasa (26/12/2017).

Nelayan lainnya, Heri (39) yang juga warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, mengatakan, saat gelombang tinggi seperti ini, untuk mendapat 10 kilogram ikan pun cukup sulit. Belum lagi besarnya biaya saat melaut yang tidak sebanding dengan hasil tangkapan. Hal itu membuatnya memilih memanfaatkan hasil laut lain yakni, mencari kerang di bibir pantai utara Tuban.

“Saya saat ini mengisi kesibukan dengan mencari kerang, lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono saat dikonfirmasi mengatakan, memang seminggu terakhir sampai akhir tahun  ini gelombang ombak di wilayah pantai utara Jawa termasuk Tuban, terbilang tinggi mencapai 2,5 sampai 3 meter.

Joko juga menghimbau kepada  masyarakat di pesisir Pantura, khususnya di wilayah Bumi Wali, agar mewaspadai dan berhati-hati terhadap meningkatan tinggi gelombang air laut .

“Kecenderungan peningkatan tinggi gelombang di Laut Jawa bagian timur antara 2.5 – 3.0 meter, masyarakat di minta waspada,” terang Joko. (Dur) 

/