GP Ansor Tuban Tolak Sistem Perwakilan Kongres

475
Ketua Umum Pimpinan Cabang GP Ansor Tuban, H Syafiq Syauqi, Lc

kabartuban.com – Gagasan proses pemilihan calon ketua umum Gerakan Pemuda Ansor periode 2015-2020 yang akan mengunakan sistem perwakilan dalam Kongres ke-15 di Yogyakarta 25 November 2015 mendatang semakin banyak penolakan dari arus bawah, baik tingkat pimpinan Wilayah (PW) maupun tingkat Pimpinan Cabang (PC) di Indonesia yang memiliki hak suara.

“Gagasan dan ide tersebut menurut kami kurang tepat, apa urgensinya jika mengunakan sistem perwakilan, dan apa madlorot-nya jika tidak mengunakan sistem tersebut, itu yang harus dikaji lebih dalam,” Kata H. Syafiq Syauqi, Ketua Cabang Pimpinan Geraklan Pemuda Ansor Kabupaten Tuban (20/11).

Syafiq yang juga Wakil Ketua Satkorwil Banser Jawa Timur mengajak pimpinan baik tingkat ranting sampai pimpinan wilayah untuk memikirkan penataan kader seperti yang saat ini telah dilakukan oleh Ketua Umum GP Ansor H.Nusron Wahid.

“Aturan organisasi yang sudah baik jangan dibolak-balik, jangan karena ‘pesanan’ sesaat kelompok tertentu sistem pengkaderan Ansor jadi amburadul. Sitem pengkaderan yang dilaksanakan Ketum (Nusron Wahid.red) saat ini sudah baik, itu yang harus dilanjutkan, bukan merubah sitem pemilihan yang selama ini sudah baik” terang Gus Syafiq

Menantu dari Bupati Tuban ini juga mengatakan, kalau sistem perwakilan tersebut akan menghilangkan hak suara dari PW dan PC untuk ikut menentukan sosok pemimpin Ansor periode mendatang.

“Kita yang ada di akar rumput (Pimpinan Cabang.red) ini adalah ujung tombak Gerakan  juga ingin menentukan sosok pemimpin yang ideal, versi kami, bukan kok malah seperti-nya hak kami dikebiri seperti itu ?,” kata Gus Syafiq.

Jika ada yang berpendapat, wacana mengubah sistem pemilihan langsung menjadi perwakilan atau formatur tersebut paling tidak mencegah politik uang adalah hal yang sangat tidak berdasar.

“Jangan disamakan, Ansor itu bukan Parpol, kalau seluruh kandidat komitmen tidak melakukan politik uang pasti itu tidak akan terjadi, apalagi saya yakin kader Ansor tidak seperti yang dikhatirkan mereka,” terang Bapak satu anak ini.

Sementara itu, salah satu pembina PC GP Ansor Kabupaten Tuban, Drs. Muhtarom Khusnan juga mendukung langkah yang dilakukan oleh Gus Syafiq. Ia juga menilai tidak ada jaminan sistem pemilihan formatur atau perwakilan bebas dari politik uang.

“Lebih banyak yang memilih, kan lebih legitimate, kenapa harus mengunakan sitem perwakilan ? Menjadi puncuk pimpinan organisasi itu syarat utama adalah harus legitimate, itu kalau pimpinan ingin punya wibawa,” Kata Muhtarom yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Tuban (20/11). (kh/im)

/