Harlah ke-5, GTM Launching Sembilan Judul Buku

4
Ketua Gerakan Tuban Menulis (GTM) Mutholibin saat berdiskusi dengan para penulis buku dalam acara Harlah GTM ke 5 di tempat Wisata agrobisnis Blimbing Tasikmadu, Kecamatan Palang Tuban

kabartuban.com – Di hari Lahirnya ke lima, Gerakan Tuban Menulis (GTM) melaunching sembilan karya buku di Komplek agrobisnis Blimbing Tasikmadu, Kecamatan Palang, yang ditulis oleh anggota komunitas kelahiran asli Bumi Wali.

Ketua GTM, Mutholibin dalam sambutannya menyebutkan, di usia yang masih belia ini, komunitas literasi ini mencoba menghadirkan lingkungan baru untuk masyarakat Tuban. Dengan dunia literasi yang dirasa masih tabu bagi warga Tuban.

“Memang Tuban tidak Jogjakarta, Malang maupun Surabaya, yang kental akan literasi. Tapi dengan kita bersama menciptakan suasana ini. Insya allah akan bisa tercapai,” kata Tholibin panggilan akrabnya, Sabtu (8/2/2020).

Alumni UIN Malik Ibrahim Malang ini menambahkan, GTM terbentuk dari Intelektektual penggangguran yang merasa resah akan lingkungan yang ada Tuban. Toko-toko buku yang dulu hadir hanya bisa bertahan seumur jagung. Kemudian gulung tikar. Bahkan yang bisa bertahan, sampai detik ini, hanya toko yang menjajakan Fashion dan kuliner.

“Entah, mungkin bisa dikatakan Tuban darurat membaca. Dari situ kita tergerak . Dari Gerakan Tuban Membaca, hingga menghasilkan karya Tulisan seperti ini,” tambahnya.

Beberapa judul yang dilaunching yakni, ‘Paradoks Mahasiswa’ karangan M. Rouf, kemudian ‘Benar dan Salah’ tulisan M. Mahfudz Muntaha, kemudian ‘Roman Gang Dasen’ karya novel dan Sastra dari Dafit. Selanjutnya ‘Secangkir Cerita Tertinggal di Tuban’ dan ‘Aku dan Jurnalistik’ tulisan Amrullah Ali Moebin Ketua Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Bojonegoro.

Selain itu, buku tulisan Wawan Purwadi berjudul ‘Tantangan Sosial Politik di Era Milenial, lalu ‘Pergulatan Pemikiran Anak Ideologis Ronggolawe’ karya bersama angggota GTM dan ‘Kidung Pesarung’ tulisan dari Kang Arif salah satu santri Almarhum KH. Maimun Zubair Sarang. (Dur/Rul)

/