Hina NU dan Banser, Oknum Kades di Polisikan

1247
Wakil ketua PCNU Tuban Didik Purwanto saat koordinasi dengan MWC NU setempat.

kabartuban.com – Oknum Kepal Desa (Kades) di Kecamatan Bangilan melakukan ujaran kebencian terhadap Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Nahdlatul Ulama (NU) di jejaring social Youtube dengan akun bernama ‘Suseno Ediyono di video yang di unggah di beberapa hari lalu.

Dalam komentarnya, Kades Kablukan ini, Mengumpat NU beserta kyai dan Gerakan Pemuda Ansor sebagai Banom NU, seperti “JANC***KKK NU (NAHDLATUL ULAMA), PENGOTOR DUNIA….SAMPAH DUNIA,” tulis akun Suseno Ediyono di kolom komentar video yang beralamatkan di https://youtu.be/oiYuDfyBdsw sekitar dua bulan lalu.

Tak hanya itu, akun ini juga menghina Barisan Serbaguna (Banser) sebagai sayap GP Ansor.

“HEE KAMU…. KAMU YANG SAYA CIDUK…. KATAKAN SAMA BANSER….. MEREKA YG AKAN SYA CIDUK… BANSER JANC**KK… INI ALAMATKU: KEPALA DESA KABLUKAN KECAMATAN: BANGILAN KABUPATEN TUBAN PROP. JAWA TIMUR…AYO JAWAB KALAU TIDAK TERIMA… NU JANC*K… BANSER JANC*K…,” tulisnya lagi.

Sementara Deny Susilo, Camat Bangilan, saat dikonfirmasi mengatakan perubahan sikap dari Kades Kablukan ini memang terjadi sekitar tiga tahun terakhir, sejak mempelajari agama lewat YouTube dan Buku-buku.

“Menurut keluarga terdekat dan tetangga yang bersangkutan, ada perubahan sikap,” tambahnya, Rabu (21/11/2018).

Setelah kejadian tersebut, pihak Majelis Wakil Cabang (MWC) setempat dengan PAC Ansor melakukan Tabayyun (Klarifikasi) kepada Kades, dan pihaknya sudah membuat surat permintaan maaf dengan bertanda tangan bermatrei 6000,yang isinya tidak akan mengulanginya kembali.

“Sudah kita temui kemarin dan membuat surat permintaan maaf bermatrei,” tambahnya.

Wakil PCNU Tuban, Didik Purwanto mengatakan, akan tetap memproses peristiwa ke ranah hukum dengan melaporkan Kades ke Polres Tuban, karena terbongkar surat permintaan maaf itu bukan atas kemauan pribadi si Kades sendiri.

“info yg saya terima,surat tersebut sudah disiapkan oleh salah satu orang yg ikut pertemuan mediasi yg dipimpin Camat Bangilan, jadi oknumnya sebetulnya tetap ngeyel tidak bersalah,” terang pria yang juga menjadi Camat Tambakboyo. (Dur/Rul)

/