Huda Noor Terus Digempur, Zadit Di Atas Angin

515

pakhudakabartuban.com – Calon Bupati dari pasangan incumbent, H. Fathul Huda terus mendapatkan gempuran dari sejumlah pihak. Kritik tajam dari sejumlah pihak selama kepimpinannya belum juga surut, mulai dari persoalan pembangunan infrastruktur jalan, hingga ketidak harmonisan kinerja para pegawai pemerintahan yang ada dalam kekuasaanya. Kini, menjelang Pilkada Tuban yang terus mendekati 9 Desember, Fathul Huda kembali dibidik terkait ijazah yang digunakannya untuk mendaftar sebagai calon Bupati Tuban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan media ini, calon Bupati Tuban, H. Fathul Huda yang juga petahana dilaporkan oleh Imam Syafi’i dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) “Kresna”. Imam melaporkan Fathul Huda terkait dugaan penggunaan ijazah palsu yang digunakannya untuk mendaftar calon Bupati Tuban 2015.

Berdasarkan laporan polisi nomor: LPB/146/X/2015/UM/SPK pada hari Kamis 1 Oktober 2015 pukul 19.30 WIB lalu, Fathul Huda resmi dilaporkan ke Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur. Ditemui KA Siaga “C” SPKT Polda Jatim, Kompol Drs. Sarwo Waskito, M.Hum, M.M, Imam Syafi’i melaporkan Fathul Huda dengan perkara pemalsuan dokumen sesuai pasal 263 KUHP.

Sementara itu, pasangan independent hingga hari ini terus mendapatkan angin segar dari sejumlah kalangan masyarakat. “Mereka” yang  tidak puas dengan kepemimpinan Huda-Noor dan tidak memiliki pilihan lain, maka pasangan Zaky-Dwi (Zadit) menjadi pilihan alternatif.

Seperti disampaikan seorang pemuda warga Tuban, Zaini mengatakan, “Yang jelas saya nggak akan milih Pak Huda lagi mas, karena nggak ada pilihan lain, mungkin akan milih Zadit, atau mungkin juga Golput,” kata Zaini.

Menurutnya, Pak Huda itu orang baik, tapi kalau memimpin Tuban ini kurang baik. Apalagi orang – orang di sekitarnya, banyak yang tidak baik. “Tapi itu menurut saya lo mas, di negeri demokrasi ini berbeda pendapat kan boleh,” katanya.

Dukungan terhadap Zadit ternyata tidak hanya dari seorang Zaini, banyak warga di Tuban yang telah memutuskan untuk mendukung Zadit, meskipun belum pernah bertemu dan mengenal orangnya. Faktor kekecewaan terhadap Fathul Huda menjadi salah satu alasan, banyaknya dukungan terhadap Zadit.

Di lain pihak, seorang Pegawai Negeri Sipil yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, “Semoga Tuban nanti lebih baik lagi, siapa pun yang memimpin. Namun, kalau boleh berpendapat, 5 tahun terakhir kepemimpinan pak Huda ini secara administratif kepegawaian dan pemerintahan kurang bagus dan banyak hal yang harus diperbaiki,” ungkapnya. (im/im)

/