Inovasi Karyawan Semen Indonesia 2014, Berpotensi Penghematan Biaya Rp777 miliar

423

semenindonesiakabartuban.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk “SMGR” kembali menggelar Semen Indonesia Awards on Innovation (SMI-AI) 2014 untuk seluruh anak usaha (Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa) dan afiliasi. SMI-AI yang digelar pada hari ini merupakan tahun ke 6 sejak dimulai tahun 2009.

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni mengatakan, “Semangat karyawan mengikuti kompetisi inovasi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Jika pada tahun 2009 tercatat 111 proposal inovasi dengan potensi penghematan Rp295 miliar, jumlah ini terus meningkat sebesar 110,8 persen pada tahun 2014 menjadi 234 proposal inovasi dengan potensi penghematan mencapai Rp777 miliar”

”Jika diakumulasikan selama event ini digelar dari 2009 sampai 2014, maka potensi penghematan biaya operasional mencapai Rp3,35 triliun, sama dengan biaya membangun 1 pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton. Inovasi-inovasi yang kami lakukan adalah upaya melakukan terobosan baru guna menekan biaya, sehingga harga jual lebih kompetitif. Berkat inovasi pula, kinerja dan profitabilitas Semen Indonesia semakin tumbuh,” kata Suparni.

SMI-AI yang digelar hari ini merupakan penganugerahan terhadap inovasi-inovasi yang diajukan oleh inovator anak usaha dan perusahaan terafiliasi di lingkungan SMI sepanjang 2014. Dalam event SMI-AI ini ada 4 kategori inovasi yang akan dinilai terdiri yakni bahan baku produksi, teknologi & proses produksi, manajemen serta kategori anak perusahaan dan afiliasi. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri atas para pakar teknologi semen dan praktisi inovasi diantaranya Dr. Ir Tantowi Ismail, Msc. Ahli Teknik dan Ahli Teknologi semen, Dr. Ir Prihadi Setyo Darmanto Ahli Teknologi Semen dan Beton, Dr. Ir Suprayitno, MM. Ahli Managemen Strategi.

Suparni menambahkan, “Perusahaan terus mendorong inovasi kepada seluruh karyawan, melalui gerakan inovasi inilah diharapkan mampu meningkatkan daya saing yang mengubah sebuah tantangan menjadi peluang untuk perkembangan perusahaan ke depan. Apa yang kita raih saat ini adalah buah perjuangan 3-4 tahun yang lalu, maka apa yang akan terjadi dan diraih perusahaan 3-4 tahun mendatang adalah apa yang perusahaan lakukan saat ini”.

Perseroan juga mengembangkan aplikasi Sistem Manajemen Inovasi (Innovation Management System/IMS) yang menjadi basis data inovasi di lingkungan SMI. ”Aplikasi IMS adalah salah satu bentuk nyata dari upaya kami menjadi center of knowledge management yang mampu terus menumbuh-kembangkan budaya inovasi di tubuh perseroan,” kata Suparni.

Suparni menjelaskan, SMI telah telah membentuk Innovation Council (Dewan Inovasi) untuk mengimplementasikan Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MISI). Dewan Inovasi tersebut bertugas memberi stimulus, mendorong, mengawal implementasi, dan mengurus pendaftaran paten atas inovasi-inovasi di lingkungan SMI.

“Untuk menjaga agar inovasi tidak diplagiat oleh pihak lain bahkan didaftarkan pihak lain, maka saat ini Dewan Inovasi sudah mendaftarkan 8 inovasi ke Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Dimasa mendatang, inovasi tidak hanya menghasilkan penghematan operasional tetapi berpeluang menjadi sumber pendapatan perusahaan melalui lisensi atas penggunaan hak cipta oleh pihak lain,” papar Suparni.

Berbagai inovasi yang telah menjadi budaya perusahaan pada setiap unit kerja, menjadikan perusahaan hingga saat ini mampu memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri semen nasional. Kompetisi inovasi yang dimulai sejak tahun 2009 ini merupakan upaya perusahaan meningkatkan daya saing melalui inovasi diberbagai lini yang pada akhirnya dapat menghemat biaya operasional, meningkatkan kapasitas produksi, penetrasi pasar dan lainnya.

Ajang Semen Indonesia Award on Innovation tidak sekedar kompetisi bagi para innovator, tetapi merupakan sarana untuk melihat apakah semakin banyak ide inovasi dan potensi penghematan yang dihasilkan. Jika setiap tahun ide inovasi dan potensi penghematan terus meningkat, maka dapat dikatakan bahwa mesin penggerak terus berfungsi dan berevoluasi yang pada akhirnya mampu menjadi tulang punggung perusahaan untuk terus tumbuh dimasa mendatang.

Suparni mengatakan, Inovasi tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan unit lain dengan kata lain, inovasi milik seluruh karyawan, terlebih Semen Indonesia Group sudah me-launching Center of Engineering, Center of Research sebagai bagian integral dari Semen Indonesia Center of The CHAMPS. Inovasi sangat terkait dengan kemampuan sumber daya manusia. Perusahaan menyadari bahwa daya saing perusahaan dimasa depan salah satu faktor yang menentukan adalah SDM.

“Perkembangan perusahaan sungguh luar biasa, dengan ekspansi ke Vietnam membuka peluang bagi perusahaan untuk memperkuat bisnis perdagangan semen di pasar luar negeri. Semakin besarnya kapasitas produksi dan semakin luasnya jangkuan distribusi turut membuka peluang bagi pendirian perusahaan disektor logistik, terlebih perusahaan memiliki 11 pelabuhan khusus dan puluhan gudang yang dapat dimanfaatkan utilitasnya tidak hanya untuk menjaga ketersediaan pasokan semen tetapi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pendapatan perusahaan sebagai jasa logistik,” jelas Suparni. (im)

/