kabartuban.com – Hampir enam tahun lebih kekosongan kepengurusan di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio dan Tjoe Ling Kiong Tuban. Kini hal tersebut mulai ada titik terang, setelah dilakukan mediasi bersama Forkopimda, di ruang serba guna Sanika Satyawada Polres Tuban, Kamis, (18/7/2019).
Mediasi penyelesain permasalahan yang ada di Klenteng itu dipimpin, Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono, dengan dihadiri Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tuban, Dandim 0811 Tuban, dan beberapa pihak terkait lainnya.
Dari hasil mediasi, pengurus dan umat sepekan dalam waktu dekat akan dilakukan pemilihan pengurus baru.
“Setelah mediasi ini, kami harapkan segera terbentuknya kepengurusan yang baru,” kata Gunawan Putra Wirawan.
Penerbitan Kartu Tanda Anggota (KTA) pada 296 umat, menjadi langkah awal pengurus domisioner untuk mewujudkan pemilihan, yang sebelumnya sudah habis sejak Maret 2018.
“Langkah awal, besuk kita membuat KTA umat Kelenteng dengan tanda tangan basah,” jelas Gunawan Putra Wirawan.
Pembentukan panitian pemilihan pengurus akan dilakukan, paska pelaksanaan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) YM Kongco Kwan Sing Tee Koen ke 1859 pada Kamis 25 Juli 2019.
“Setelah ulang tahun akan dilakukan pembentukan ketua panitia pemilihan pengurus,” jelas Gunawan.
Sementara itu, Kapolres Tuban usai acara menyampaikan, persoalan itu muncul dikarenakan ada sedikit perbedaan pandangan antara kubu satu dengan yang lain. Sehingga dicarikan solusi salah satunya dilaksanakan mediasi bersama Forkopimda Tuban.
“Acara ini telah mendapat restu dan ijin dari pak Bupati,” tegas Kapolres Tuban.
Lebih lanjut, dari hasil itu juga disepakati untuk pemilihan pengurus dilakukan setelah HUT Kelenteng. Hal itu dilakukan untuk menciptakan pelaksanaan HUT berjalan Khidmat, damai, dan tenang.
“Secepatnya dilakukan pemilihan, dan kami akan ikut mengawasi atau fasilitator, tetapi sekali lagi kita tidak akan ikut ke dalam pemilihan,” sambungnya.
Selain itu, hadir pula ketua demisioner Kelenteng Tuban Gunawan Putra Wirawan, Ketua Demisioner Penilik Klenteng, Alim Sugiantoro, dan beberapa perwakilan umat. (Dur/Rul)
