Lawan Corona, Pemkab Tuban Rapid Test Massal Pasar Tradisional

3
Foto Ilustrasi / Petugas medis saat melakukan Rapid Test kepada beberapa masyarakat di salah satu Pasar tradisional Tuban.

kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Tuban terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Tuban, mengingat semakin bertambahnya kasus positif di Tuban. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan melakukan kegiatan Rapid Test massal yang digelar di beberapa pasar tradisional, meliputi Pasar Baru Tuban, Pasar Pramuka Tuban, Pasar Jatirogo, Pasar Bangilan, Pasar Rengel, Pasar Selobagus Parengan, Pasar Karangagung Palang, dan Pasar Margomulyo Kerek.

Selain melaksanakan Rapid Test, Pemkab Tuban juga membagikan masker kepada masyarakat yang belum menggunakan masker saat berkegiatan di sekitar Pasar Pramuka, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban dr. Bambang Priyo Utomo menjelaskan, kegiatan Rapid Test di Pasar Tradisional merupakan kali kedua yang dilakukan, sebelumnya kegiatan tersebut dilakukan di Pasar Bongkaran (Pasar Baru).

“Untuk kegiatan ini kita prioritaskan yaitu diusia 45 tahun keatas, karena kemungkinan besar rentan terkena covid 19,” jelasnya saat ditemui di Lokasi, Rabu (13/05/2020).

Bambang menambahkan, untuk hasil dari Rapid Test yang dilakukan tersebut bisa dilihat setelah semua pelaksanaannya di Pasar-pasar Tradsional di Tuban telah selesai.

“Kalau dari Rapid Test ini ada yang positif, kita tindak lanjuti sama pengurus pasar setempat. Kemudian diisolasi di Rumah Sakit, lalu selidiki pernah berinteraksi dengan siapa saja dan ditindak lanjuti dengan Swab Test,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Wijaya selaku Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban menjelaskan bahwa sudah menetapkan kawasan wajib masker dan mengimbau kapada penjual maupun pengunjung untuk selalu cuci tangan.

“Untuk kegiatan selanjutnya yaitu Rapid Test yang kita lakukan hari ini, khusus kepada pedagang dan pengunjung yang berada di pasar ini,” jelasnya.

Kepada media Agus menjelaskan bahwa pihak Diskoperindang merasa khawatir jika pasar tradisional menjadi pusat penyebaran Covid-19, mengingat Pasar Tradisional merupakan salah satu tempat berkumpulnya masyarakat untuk melaksanakan aktivitasnya. (wid/dil)

/