Madrasah Ketrampilan, Pemberi Harapan Pasti

2094
Shorihatul Inayah ; Guru Kimia MAN Tuban/Staf Kurikulum

(Implementasi Inpres No 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi)

Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan di Indonesia dikategorikan menjadi 7 jenis, yaitu pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.

Yang menarik untuk dikaji adalah pendidikan vokasi, pendidikan ini berpengaruh besar terhadap upaya membangun sumber daya manusia dan berkontribusi terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pakar pendidikan, Jhon F. Thompson dalam bukunya yang berjudul Foundations of Vocational Education, yang menyatakan bahwa pendidikan Vokasi menggerakkan pasar kerja dan berkontribusi pada kekuatan ekonomi suatu negara (1973: 93).

Pedoman Madrasah Aliyah (MA) program keterampilan diatur melalui Surat Keputusan Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Islam Nomor: 1023 Tahun 2016. MA Keterampilan didirikan dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing lulusan pendidikan Madrasah Aliyah melalui pembekalan dan kecakapan hidup di masyarakat.

Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan menyatakan Madrasah Keterampilan ini merupakan ikhtiar pemerintah untuk membekali kecakapan hidup (life skill) para lulusan madrasah agar siap memasuki dunia kerja.

Program Keterampilan di MA merupakan program tambahan sebagai bentuk tambahan lintas minat, Program ini bukan merupakan Madrasah Aliyah Kejuruan. Oleh karena itu, MA penyelenggara program ini menggunakan struktur kurikulum yang berlaku di MA pada umumnya, dan peserta didik memperoleh tambahan pembelajaran keterampilan sesuai minat masing-masing peserta didik.

Program ini masuk dalam beban belajar/ struktur kurikulum pada mata pelajaran Prakarya/ Kewirausahaan dengan jumlah jam perminggu 2 jam pelajaran dan ditambah materi lintas minat Keterampilan dengan jumlah jam per minggu 6 jam pelajaran, apabila masih perlu tambahan maka dapat menambah sesuai kondisi madrasah masing-masing. Program yang di kembangkan mulai dari tata busana, elektro, otomotif, mebeler, las dan pertanian.

Madrasah Keterampilan Harus Unik

Berbicara tentang tata busana, rasanya tidak akan ada habisnya. Setiap dekade tata busana selalu menghadirkan koleksi yang beragam. Setiap tahun selalu muncul trend-trend fashion. Trend dunia fashion merupakan salah satu trend yang diminati didunia, perkembangan dunia fashion sangat cepat dan dinamis layaknya dunia informasi dan teknologi.

Berbagai model gaya busana mulai dari generasi tua maupun muda dan dikalangan papan atas sampe dengan menengah kebawah menjadi daya tarik tersendiri. Melihat potensi ini, maka Program keterampilan tata busana madrasah bisa menjadi peluang dan juga solusi dalam mengatasi kurangnya lapangan kerja di Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut MAN 1 Tuban menorehkan prestasi bidang busana Daur Ulang di Kabupaten Tuban.

Lady gaga boleh berbangga hati karena memiliki banyak koleksi pakaian eksentrik yang di rancang designer kelas dunia. Mulai dari pakaian yang berbahan dasar daging seberat 25 kg, pakaian yang bertema galaksi lengkap dengan besinya yang runcing, atau puluhan busana yang lain yang diakai di setiap ajang Grammy award.

Semuanya eksentrik, kreatif, wahhh, inspiratif, dan menakjubkan. Namun, karya anak MAN 1 Tuban  juga tidak kalah kreatif, mereka bisa membuat pakaian-pakaian eksentrik yang kreatif, inspiratif dan estetis. Lebih penting daripada itu, tidak merusak alam demi untuk sehelai pakaian yang hanya di pakai untuk sesekali moment.

Disini bahkan menyelamatkan alam dan lingkungan. Ada berbagai cara menunjukkan cinta kepada alam. Salah satunya adalah membuat busana dengan bahan dasar daur ulang. Mereka dengan rela bekerja keras bersama-sama untuk mewujudkan “The Earth! Lets Recycling! Go Green!”. Kerja keras itu nampaknya tidak sia-sia hasilnya sungguh mengagumkan, mengundang decak kagum dan mengispirasi.

Industri Semen menjadi salah satu penunjang infrastuktur di Indonesia. Industri ini berkontribusi memasok kebutuhan kontruksi dan juga berperan mengakselerasi industri lainnya. Penetapan Kabupaten Tuban sebagai sebagai daerah pengembangan industri semen terkait dengan Industrialisasi.

Tuban memiliki 250 titik mata air yang muncul dari bebatuan kapur, tak heran sejumlah perusahaan semen melakukan investasi di bumi wali. Industri Semen memberi kontribusi kegiatan Ekonomi daerah. Selain dampak positif terdapat juga dampak negatif dari industri semen, salah satu dampak negatifnya adalah masalah sampah kemasan semen atau sak semen.

Pada Umumnya kertas bekas dibuang begitu saja karena dianggap tidak bernilai, anggapan itu tidak sepenuhnya benar, karena ditangan kreatif siswa program tata busana MAN 1 Tuban kertas bekas disulap menjadi busana yang bernilai seni. Sebagai bagian dari lingkungan bersih, limbah daur ulang dipilih sebagai bahan dasar fashion karena selama ini tidak banyak masyarakat yang memahami cara memanfaatkan sampah.

Dunia Fashion diramaikan produk baju trendi, model tas baru dan unik banyak bermunculan dan menawarkan produk daur ulang. Masalah sampah sudah bukan sekedar diproses pengolahan, tetapi juga setelahnya. Mayoritas produk daur ulang masih kelihatan sampah sehingga orang enggan memakainya.

Sak semen dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku fashion, banyak yang tidak membayangkan jika bekas sak semen bisa diolah menjadi busana karena dari sisi warna terkesan lusuh. Ada banyak kreativitas hasil olah pikir dan olah tangan anak bangsa ditengah keterbatasan dan banyaknya persoalan negeri ini, diantaranya jiwa-jiwa siswa-siswi program keterampilan MAN 1 Tuban yang tidak mau menyerah pada keterbatasan.

Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan  mampu terus bertumbuh memberi kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional di era digital sekarang ini. Pelaku kreatif dituntut mampu untuk menggulirkan ide-ide dan inovasi yang disruptif, membangun produktifitas dan senantiasa siap berkolaborasi dalam persaingan global yang kompetitif.

Sampah yang sulit dikurangi adalah sak semen. Pembangunan rumah dan gedung akan terus ada. Sak semen merupakan material yang kuat, tahan air dan ramah lingkungan, metode dan pewarnaannyapun mudah dengan menggunakan pola celup atau bisa juga dengan painting.

Peluang datangnya bisa dari lingkungan, membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial hukumnya bagi seorang enterpreneur. Kita dapat melihat peluang pasar dengan cara mengamati konsumen. Kita harus mengetahui apa yang mereka butuhkan, prilaku konsumen merupakan fokus dalam pengamatan dengan mengidentifikasi trend mode baru. Trend busana karnival mempunyai daya tarik sendiri di hati masyarakat, peluang ini bersambut gayung dengan program keterampilan MAN 1 Tuban.

Karnaval saat ini merupakan salah satu ajang yang sangat di gemari masyarakat, baik dari masyarakat kota besar sampai merambah kota kecil yang di daerah. Setiap kali peringatan hari spesial atau hari besar, maka karnaval sering di gelar dengan berbagai pertunjukan kostum yang beragam. Dari setiap pawai atau karnaval yang di gelar, akan ada banyak peserta yang berusaha  menunjukkan tampilan semenarik mungkin.

Dari sinilah dimanfaatkan sebagai salah satu icon program keterampilan di MAN 1 Tuban dan menjadi peluang usaha yang menarik. Busana-busana yang menarik dan heboh tentu saja tidak mudah dibuat atau didesain. Kostum busana karnaval tentu tidak sama dengan pakaian resmi atau pakaian sehari-hari yang kita gunakan, harus memiliki skill yang memadai untuk mampu menjadikan karya yang unik dan menarik.

Kostum bebas dengan kreasi unik ini memiliki desain bebas namun penuh kreatifitas, antar siswa saling mendesain ide yang menarik diantaranya dengan memadu padankan kostum dengan berbagai bahan alam. Kostum rancangan siswa ini secara umum mengambil desain simetris seperti flora dan fauna, kebanyakan mengambil tema hewan bersayap seperti cendrawasih hingga kupu-kupu. Tema selalu berbeda setiap tahunnya, namun tetap dengan ciri khas warna warni dan ramai dengan aksesoris.

Keindahan dan keunikan gaun-gaun ini dapat memicu daya kreatif siswa untuk berkarya dengan menghasilkan aneka kostum tematik yang tak biasa dari materi daur ulang. Keberadaan Fashion karnival di MAN 1 Tuban ini menjadi sebuah deklarasi bagian dari trend setter global.

Salah satu karya siswa-siswi MAN Tuban yang mengunakan bahan dasar sak semen.
Salah satu karya siswa-siswi MAN Tuban yang mengunakan bahan dasar sak semen.

Dengan peningkatan kualitas program keterampilan ini. Dunia Busana adalah dunia kreatif. Dipenuhi orang-orang cerdas. Mampu meng-create busana yang bisa merubah penampilan orang. Busana tak lagi sekedar benda mati yang berfungsi sempit. Sentuhan kreatifitas memang selalu dibutuhkan untuk membuat karya yang orisinal.

Dengan begitu siswa tidak mudah didera kebosanan, juga untuk mengasah skill siswa dalam bidang tata busana, sehingga suatu saat bisa dijadikan modal menuju kemandirian. Rasa puas inipun dirasakan para siswa dan civitas akademika MAN 1 Tuban, Bupati Tuban memberikan apresiasi yang luar biasa. Rencana ke depan pengembangan diri tata busana MAN 1 Tuban akan membuat karya dengan bahan dasar yang tak lumrah dari limbah lainnya.

Tantangan global saat ini sudah tidak membedakan antara pengetahuan dan keterampilan, bahkan sudah menjadi komplemen antara keduanya. Keduanya dapat dilaksanakan dalam satu lembaga dimana peserta didik dapat memilih bidang keahlian yang diminatinya, harus ada reformasi total dimana harus betul-betul spesifik, unik dan menjanjikan keahlian khusus yang dibutuhkan masyarakat.

Tiap Madrasah keterampilan harus punya keluwesan mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat. Tantangan Kedepan dalam revitalisasi pendidikan Vokasi adalah bagaimana cara Madrasah Keterampilan diminati kalangan mampu, bukan sekedar tempat sekolah demi status sosial dan bukan sekedar upaya untuk meningkatkan angka parsitipasi kasar pendidikan menengah.

Reformasi total program keterampilan diperlukan agar eksistensi Madrasah Keterampilan tetap terjaga melalui upaya bagaimana menjadi pilihan masyarakat yang menjanjikan suatu prospek masa depan generasi muda dengan pilihan tertentu , karena dinamika pekerjaan yang sedimikian cepat dalam era persaingan global sehingga didapatkan calon pekerja yang adaptif mampu mengikuti perkembangan jaman.

Untuk memperoleh hasil maksimal harus terintegrasi dengan kurikulum dan dipastikan bahwa program keterampilan di Madrasah Aliyah tidak mengurangi jumlah jam dari mata pelajaran yang ada. Dengan pola ini, diharapkan menghasilkan output seperti yang diharapkan. Output yang diharapkan adalah siswa yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar minimal yang dipersyaratkan oleh dunia usaha atau dunia industri terkait. (*)

/