Pasokan Minim Akibat Hama dan Hujan, Harga Cabai Rawit Melonjak di Tuban

2

kabartuban.com  Harga berbagai jenis cabai di Kabupaten Tuban mengalami lonjakan signifikan sejak beberapa hari terakhir. Curah hujan tinggi dan serangan hama diduga menjadi pemicu minimnya pasokan yang mengakibatkan lonjakan harga terjadi.

Kenaikan harga cabai seperti terpantau di pasar Baru Tuban yang berada di Jalan Gajah Mada, sejumlah pedagang mengaku, pasokan cabai jauh berkurang sejak awal bulan ini, dan terus mengalami pengurangan hingga pertengahan bulan, atau hari ini, Selasa (22/02.2021).

“Sulit didapat, pasokannya terus menurun, ini aja tidak terlalu banyak dapatnya,” ujar Rumiatun, Pedagang bumbu dapur di Pasar Baru Tuban.

Menurut Rumiatun, kenaikan harga paling tinggi terjadi pada jenis cabai rawit merah, sebelumnya cabai berukuran mungil berwarna cerah ini masih dihargai Rp85.000 per Kilogram, menjadi Rp95.000 per Kilogramnya, atau naik Rp10.000 per kilogram. Berikutnya cabai keriting, dari harga Rp40.000 hingga Rp42.000, naik menjadi Rp48.000 hingga Rp50.000 perkilogram. Sementara untuk cabai hijau dari harga Rp30.000 naik menjadi Rp38.000 per Kilogram.

“Cabai rawit udah mending, karena sebelum ini juga sempat seratus ribu perkilo, dan bertahan selama dua hari udah turun, dan sekarang naik lagi,” terang Rumiatun.

Rumiatun yang juga memiliki kebun cabai sendiri mengaku, minimnya pasokan tidak hanya disebabkan curah hujan yang tiggi, sehingga membuat pasokan terlambat, namun hama Patek juga menjadi penyebab minimnya pasokan cabai yang terjadi hamper selama tiga pekan ini.

“Saya sendiri punya kebun cabai, masih hijau saya panen, karena tua sedikit sudah kena patek dan akhirnya rontok,” imbuh Rumiatun.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya membenarkan, curah hujan tinggi dan minimnya hasil panen membuat pasokan menurun dan akhirnya mendongkrak harga berbagai jenis cabai terutama cabai rawit merah.

“Faktor utama adalah curah hujan tinggi, dibeberapa tempat penghasil cabai juga terjadi banjir, disamping adanya serangan hama dan penyakit, salah satunya layu fusarium yang membuat tanaman cabai mati, ini menyebabkan produksinya menurun hingga 50 persen,” ungkap Agus wijaya.

Agus mengatakan, datangnya bulan Ramadan sekitar dua bulan lagi belum membawa pengaruh pada komuditi harga pangan, termasuk cabai. Bahkan, pihaknya mengaku stoknya akan aman saat Ramadan, karena cabai yang ditanam pada bulan Desember diprediksi akan panen pada puncaknya sekitar bulan Ramadan.

“Prediksi menghadapi ramadan dan idul fitri, stok aman, untuk harga cabai saat ini masih fluktuatif, dan akan mengalami kestabilan harga pada pertengahan maret. Estimasi ini dibuat berdasarkan data dari sentra cabai rawit merah di Jawa Timur,” Pungkas Kepala Dinas Koperindag Tuban ini. (luk/dil)

/