kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menargetkan di tahun 2019, pembebasan lahan untuk pembangunan stop dump di wilayah Desa Boto, Kecamatan Semanding bisa segera dilakukan.
Karena dengan dibangunnya stop dump, diyakini bisa nantinya akan mengatasai masalah banjir yang terjadi di sekitar Kecamatan Merakurak dan kawasan kota Tuban.
Hal tersebut seperti yang disampai oleh Wakil Bupati Tuban, Ir. H Noor Nahar Hussain, M.Si pada acara Ngobrol bareng dan Santai (Ngobras) bersama awak media di bumi wali rabu (13/2/2019) di puncak banyulangseh, Desa Boto, Kecamatan Semanding.
Wabub menilai, problematika yang terjadi selama ini di karenakan air yang turun dari dataran tinggi saat hujan deras, tidak ada yang menghalau. Sehingga air hujan langsung ke wilyah kota dan mengakibatkan Banjir.
“Kita targertkan tahun ini sudah ada pembebasan, dan sudah kiat anggarkan Rp 6 Miliar untuk itu,” kata Wabup Noor Nahar Husein, kepada awak media.
Wabup kelahiran Kecamatan Rengel ini mengungkapkan, rencana pembanguan stop dump ini sudah direnakan sejak 2008 silam dengan anggaran, kala itu di taksir menghabiskan anggaran Rp 80 miliar dengan membagi tiga bagian dump yakni stop dump Jadi 1, stop dump Jadi 2 dan stop dump Jadi 3.
Namun sudah diputuska oleh Pemkab Tuban, hanya membangun di stop dump Jadi 3 dengan kontruksi lebih kuat, akan menampung air lebih panjang dan luas.
“Sudah diputuskan, 2019 sudah dianggarkan untuk pembebasan lahan yang sebagian besar lahan milik masyarakat dan 2020 sudah ada kontruksi,”tambahnya.
Sebelumnya, banjir kiriman terjadi di kawasan pada Minfggu (10/2/2019), tepatnya di Kelurahan Perbon dan Mondokan. Daerah tersebut menjadi langganan genangan air karena Saluran air atau drainase tidak berfungsi dan karena jalan yang berada di Letda Suciptob cekung. Selain itu jembatan juga sempit yang akhirnya air tidak bisa masuk lewat saluran. (Dur/Rul)
