kabartuban.com – Setelah gagal mengentaskan Persatu Tuban keluar dari Zona degradasi wilayah Timur liga 2, Purwanto secara terbuka mengundurkan diri dari sebagai pelatihan tim kebanggaan warga Tuban.
Mantan pemain Persija Jakarta ini, mengaku merasa belum memberikan yang terbaik untuk Persatu Tuban hingga minggu ke tujuh ini.
“Hari ini terberat bagi saya pribadi, karena Persatu gagal menang, dan hanya imbang. ini harus tetap kita syukuri. Mulai detik ini saya mundur dari pelatih Persatu,” kata Purwanto usai pertandingan, Rabu (24/7/2019).
Purwanto merasa sudah berkerja keras saat menangani Dhanu Rosade dan kawan-kawan. Namun, belum memberikan catatan positif bagi tim.
Pihaknya menampik tidak ada dorongan dari pihak manapun. Baik suporter maupun menejemen. Karena ini murni dari dirinya sendiri yang belum bisa memberikan yang terbaik untuk Tuban.
Purwanto mendoakan, setelah peninggalannya, Persatu bisa lebih baik dan di setiap pertandingan yang di jalani.
” Semoga setelah saya mundur, tim bisa lebih baik dari pada hari ini,” katanya.
Menanggapi kemunduran pelatih Purwanto, Ketua Harian Persatu Tuban, M. Miyadi saat ditemui mengatakan, pihaknya sudah memberikan kesemapatan kepada pelatih dan menejemen. Namun, sampai pertandingan hari ini, tidak juga memberikan kemenangan untuk Tuban.
“Ini waktunya menejemen untuk rapat kembali, memperbaiki dan mencari pengganti kursi pelatih, untuk pertandingan selanjutnya laga away saat melawan Persik Kediri,” kata Miyadi.
Terkait,desakan suporter untuk merombak kembali menejemen, dengan meminta asisten pelatih Sukarjan dab pelatih Purwanto untuk mendur, itu merupakam sesuatu yang wajar, sebagau wujud kecintaan suporter kepada tim kebanggaanya.
“Ya sudah ada desakan seperti itu, lebih baik mundur sendiri lebih terhormat dari pada di mundurkan,” tambanhnya. (Dur/Rul)
