Ramai Waranggono Sucikan Diri Di Sendang Bektiharjo

831

waranggonokabartuban.com – Tempat pemandian Bektiharjo kembali diramaikan dengan kegiatan tahunan para pelaku tradisi kebudayaan di Tuban. Sedikitnya 105 waranggono atau penyanyi langgen tayub melakukan siraman atau “sesuci” diri di Sendang Pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Rabu (16/9/2015).

Kegiatan siraman waranggono tersebut dilakukan satu tahun sekali setiap awal bulan Besar atau bulan ke 11 pada bulan jawa, dimana hal itu dilakukan sebagai bentukupaya untuk pensucian diri buat para waranggono.

”Pada siraman tahun ini diikuti oleh 105 waranggono, pramugari 90 orang, dan pangrawit yang mengikuti kegiatan siramanan sebanyak 47 orang,” terang, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Farid Ahmadi kepada sejumlah wartawan.

Menurutnya, kegiatan siraman waranggono tersebut sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban untuk mempromosikan wisata Tuban kepada masyarakat Tuban. Selain itu, juga untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) waranggono sebagai pelaku kesenian tayub.

”Kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk mengenalkan pariwisata Tuban kepada masyarakat luas,” ungkapnya.

Selain itu, siraman waranggono yang setiap tahun dilaksanakan di Pemandian Bektiharjo tersebut juga dimaksudkan agar diri para waranggono suci dan terhindar dari balak.

”Kita setiap tahun pasti melakukan siraman di sini. Karena para waranggono percaya bahwa air yang ada di Pemandian Bektiharjo ini suci. Sehingga, air ini juga dipercaya dapat mensucikan diri para waranggono,” terang, salah satu waranggono Purwati saat ditemui wartawan seusai ritual siraman waranggono.

Menurutnya waranggono asal Kecamatan Bancar tersebut, selain digunakan untuk ritual siraman waranggono pada setiap momen ini juga digunakan untuk citra resmi atau wisuda waranggono yang baru. Sedangkan, pada ritual siraman tahun ini ada 9 orang waranggono baru yang diwisuda. ”Tahun ini ada 9 orang waranggono baru yang diwisuda. Berarti 9 waranggono tersebut setelah ritual ini bisa manggung,” tuturnya.

Lebih lanjut, Endang mengatakan, kegiatan ritual siraman waranggono ini sebagai upaya yang dilakukan oleh para seniman lagen tayub untuk melestarikan budaya asli Tuban tersebut. Sehingga, kesenian warisan budaya yang adiluhung ini tidak punah tergerus oleh zaman. ”Ini budaya kita, maka harus kita uri-uri dan kita kenalkan kepada masyarakat terutama para generasi muda agar mengenal budaya ini,” pungkasnya. (pul/im)

/