Santri Ash Shomadiyah Kecam Presiden Donald Trump

675
Kepala MA Ash Shomadiyah Tuban, Riza Shalihuddin Habibi saat membubuhkan tandatangan penolakan kebijakan Presiden Donald Trump.

kabartuban.com – mensikapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait perpindahan ibukota Israel ke Yerusalem, puluhan Siswa Madrasah Aliyah (MA) Ash Shomadiyah Tuban melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di halaman sekolah, Kelurahan kingking, Kecamatan Tuban,  Kamis (14/12/2017).

Aksi para pelajar ini melakukan orasi menggunakan bahasa Inggris sambil membentangkan spanduk serta poster-poster berisi kecaman terhadap sikap Trump seperti “Free Palestina Defend Al-Quds” dan lainnya.

Para pelajat yang juga santri dari Ponpes Ash Shomadiyah juga membubuhkan tandatangan sebagai bukti solidaritas bagi Palestina pada banner.

Koordinator Aksi, Imam Syafi’i menerangkan, aksi sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.  Selain mengecam, seluruh peserta aksi ingin Pemerintah Indonesia mengawal masalah ini.

“Melalui aksi ini, kami juga ingin mengajak teman-teman ikut serta dan mendoakan pemimpin-pemimpin Islam dunia. Termasuk Pemerintah Indonesia agar mengawal masalah ini, sehingga punya solusi bagi saudara-saudara kita di Palestina,” terang pelajar yang duduk di kelas 12 IPS ini.

Sementara itu,  Kepala MA Ash Shomadiyah Tuban, Riza Shalihuddin Habibi,  mengatakan, tidak menutup kemungkinan masih banyak masyarakat tidak mengetahui issu internasional tersebut.  Yang mana Yerusalem atau tempat berdirinya Masjid Al Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam dan warisan paling berharga dunia Islam.

“Jika pengakuan Amerika Serikat terkait Yerusalem ibukota Israel tidak dibatalkan, kami akan gelar aksi-aksi lain,” kata Pria yang akrab di panggil Gus Riza.

Gus Riza mengharapkan aksi yang digelar membangkitkan kesadaran semua pihak untuk menjalankan konstitusi sesuai amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

“Penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai peri kemanusiaan dan peri keadilan. Sampai kapan pun, perjuangan Palestina harus terus disuarakan,” tegasnya.

Selain itu juga, negara Amerika sudah menyalahi beberapa resolusi yang dikeluarkan oleh PBB sebelumnya ada , termasuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel.

“Keutuhan Negara harus tetap dipertahankan, jangan sampai melanggar apa yang menjadi keputusan seluruh Dunia,” pungkasnya. (Dur) 

/