Sekda ; “Selesaikan Banjir, Harus dari Hulunya,”

532
Sekertaris Daerah (Sekda) Tuban Dr. Budi Wiyana, M.Si

kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, berencana membangun stop dam atau bendungan di kawasan Desa Jadi Kecamatan Semanding, Tuban, atau diatas kawasan perbukitan Puncak Banyu langse, Desa Boto, yang menjadi hulu sungai Jambon yang kerap meluber membanjiri sejumlah desa di Kecamatan Merakurak setiap hujan deras terjadi.

Sekertaris Daerah (Sekda) Tuban Dr. Budi Wiyana, M.Si saat dikonfirmasi mengungkapkan, persoalan banjir di Kecamatan Merakurak tidak akan selesai jika penanganan tidak dilakukan di daerah hulunya, meski daerah hilir yakni sungai Jambon sudah ditangani dengan membuat sudetan di kawasan Mulung, Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, atau melakukan revitalisasi sungai hingga Desa Mandirejo.

“Penanganan tidak dapat hanya dilaksanakan di daerah hilir, hulunya juga perlu penanganan dengan membuatkan penampungan air, tujuanya agar air tidak langsung dengan volume besar turun kearah utara atau hilir,” terang Sekda (19/4/2017).

Lebih lanjut diterangkan, penanganan di hilir (Sungai Jambon) hingga Mandirejo akan diselesaikan tahun ini, tahun berikutnya penanganan akan dimulai dihulu, dan akan melakukan kordinasi dengan pihak terkait.

“Hilir sudah kita tangani dan itu akan kami selesaikan tahun ini, kemudian akan kita mulai untuk berkordinasi denga pihak pihak terkait tahun berikutnya untuk langkah penanganan di hulu, ”terang Budi ini.

Saat ditanya kapan pastinya proyek stop dam akan dilaksanakan, sekda belum dapat memastikan, sebab proyek pembangunan tersebut membutuhkan perencanaan sebelum dikordinasikan dengan kementrian PU sebagai otoritas pelaksanan proyek dan Perhutani sebagi pemilik lahan.

“Dengan kementrian PU kita harus mendapatkan lampu hijau duluh, dan Perhutani sebagai pemilik lahan juga harus berkenan tanahnya untuk pembangunan bendungan,” jelasnya.

Disinggung luas lahan Perhutani yang dibutuhkan untuk rencana pembangunan bendungan penyelesaian banjir di Merakurak, mantan kepala Bappeda ini juga belum menjelaskan secara detail, alasanya pemerintah daerah belum menyelesaikan perencanaan.

“Untuk luas lahan yang dibutuhkan, saat ini sedang final perencanaan teknisnya, setelah ini baru dapat kita ketahui,” katanya.

Budi juga berharap, rencana pembangunan stop dam ini mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk Perhutani dan juga Kementrian PU, dengan begitu persoalan banjir yang menjadi “Agenda Rutin” di Kecamatan Merakurak setiap musim hujan dapat tertangani.

“Harapan kami bisa realisasi secepatnya, butuhnya pas hujan air tertampung agar tidak banjir, kemudian bisa kita alirkan saat tidak hujan,” harap Sekda.

Sementara itu, Bupati Tuban H. Fathul Huda juga membenarkan soal rencana pemerintah membangun stop dan di kawasan Desa Jadi, Semanding, yang menjadi hulu sungai Jambon. Bupati Huda juga berharap semua pihak mendukung rencana tersebut.

“Rencana ini sudah kerap kami sampaikan, penanganan banjir memang harus diselesaikan mulai dari hulu hingga hilir. Karena hilirnya sudah maka tahun berikutnya bisa penanganan di hulu dilaksanakan ,” kata Bupati Tuban ini. (Luk)

/