Sepasang Lansia Terlantar, Pemkab Turun Tangan

302

kabartuban.com – Potret kemiskinan masih terbingkai rapi di dinding kesejahteraan masyarakat Bumi Tuban yang hingga kini masih cukup rapuh. Berbagai macam program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban yang digemborkan para petinggi Kadipaten ini, dinilai sejumlah kalangan belum terbukti mampu mensejahterakan rakyat kecil di Tuban. Lembar – lembar kemiskinan berserakan di berbagai pelosok ‘Bumi Wali’.

Dari sejumlah informasi yang dihimpun wartawan media ini, sepsang suami isteri lanjut usia (lansia) harus hidup dengan berbagai kesusahan dan seolah terlantar. Bukhori (76) dan Sarmiati (73), tinggal di eks lokalisasi Gandul Dusun Wonorejo, Desa Gesing, Kecamatan Semanding dengan kondisi yang sangat memperihatinkan.

Dua lansia yang mengalami nasib memilukan tersebut sama-sama menderita sakit stroke dan mengalami lumpuh. Bahkan untuk aktivitas sehari-hari merekapun sudah tidak mampu. Nenek Sarmiati hanya tergeletak tak berdaya dilantai dengan beralaskan kasur lusuh dan robek disana-sini. Selain itu, nenek yang sudah tidak berdaya tersebut hanya terbaring dengan kain sederhana yang menutup tubuh. Sementara Kakek Bukhori masih kuat berjalan dengan tertatih-tatih dengan berpegangan pada kursi.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini Wakil Bupati Tuban Noor nahar Husein mengaku tidak tahu jika ada warganya dalam kondisi demikian, “’Kita mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah menginformasikan sepasang suami isteri lansia yang katanya terlantar dan keduanya mengalami sakit parah tersebut,” ujar Wakil Bupati Tuban di hadapan sejumlah rekan media.

Setelah ramai diperbincangkan, pejabat Pemerintah Kabupaten Tuban baru berbondong – bondong untuk menjenguk, Jum’at (20/11/2015). Mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, hingga rencananya Wakil Bupati sendiri yang akan mengunjungi sepasang lansia tersebut pada hari Senin besok.

Potret kemiskinan dan kesusahan masyarkat tidak hanya sepasang lansia Gandul saja, namun banyak kisah lain yang lebih memilukan. Sebelumnya, seorang pasien Rumah Sakit dr. Koesma harus dipulangkan pihak RSUD sebelum sembuh, Minggu (8/11/2015) hanya karena berobat dengan bekal Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Sementara itu, Bupati Tuban Fathul Huda menyatakan dalam berbagai kesempatan, Pemerintah akan terus memperhatikan nasib masyarakat Tuban, khususnya yang tidak mampu. Namun demikian, diharapkan ada yang melaporkan kepada pihak pemerintah, seluruh SKPD harus memperhatikan tersebut. “Nggak mungkin semua saya sendiri langsung yang mengawasi dan menangani. Semuanya saya harap saling bahu membahu ngurusi rakyat,” tegas Bupati Huda dalam kesempatan Sabtu pagi di Pendopo Krido Manunggal. (im/riz)

/