SMA dan SMK di Tuban Juga Kekurangan Murid

484

kabartuban.com – Banyak lembaga sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tuban tahun 2018, masih kekurangan murid. Bahkan dari seluruh Lembaga SMK dan SMK negeri yang ada di Tuban, lebih banyak yang kekurangan murid dibandingkan dengan SMK yang sudah terpenuhi pagunya.

Data yang berhasil dihimpun kabartuban.com, total ada 15.750 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang lulus tahun ini, jika dibandingkan dengan pagu SMA yang jumlahnyan hanya 3.816, pagu SMK 4.176 dan pagu Aliyah Negeri dan swasta 3.500 siswa, maka masih cukup banyak lulusan SMP yang belum terserap sekolah jenjang SMA yang ada di Tuban.

Kepala Dinas Cabang, Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Edy Sukarno, mengatakan, banyak nya pagu SMA/SMK yang belum terpenuhi disebabkan jumlah lulusan SMP dan MTs tidak seluruhnya melanjutkan pendidikan jenjang SMA, disamping itu, ada sebagian keluar daerah untuk melanjutkan pendidikan di luar Tuban, maupun melanjutkan pendidikan di Pesantren.

“Yang menjadi kekhawatiran kami adalah jika mereka tidak sekolah, atau sekolah keluar kota atau mondok, ini jadi PR tersendiri,” kata Edy Sukarno.

Dirinya menambahkan, untuk SMK yang kekurang murid biasanya terjadi karena pemilihan jurusan tertentu, dengan minat yang berbeda disetiap wilayah, sedangkan untuk SMA atau pun Aliyah yang kekurangan murid biasanya terjadi di sekolah pinggiran. Untuk Tuban kota sendiri dirinya mengatakan masih relatif aman dan cukup.

“Khusus pagu SMKb, biasanya terjadi pemilihan jurusan, misalnya tata boga di Tuban kurang dan di Jatirogo penuh, untuk SMA biasanya pinggiran yang terkendala,” katanya.

Adapun sekolah yang masih kekurangan murid diantaranya, SMAN 1 Bancar , SMAN 1 Bangilan, SMAN 1 Grabagan dan SMAN 5 Tuban .

Kekurangan siswa tidak hanya terjadi di sekolah negeri, sekolah swasta juga mengalami kekurangan pagu siswa, salah satunya SMK Abdi Negara. Menurut Waka Kesiswaan SMK Abdi Negara, Uswatun, kekurangan siswa pada sekolah swasta biasanya terjadi di awal, sebab sebagian besar pelajar akan memilih ke sekolah negeri, dan pilihan kedua mereka baru sekolah swasta.

“Kalau swasta tidak menargetkan, ya ada penurunan, karena siswa di negeri juga kurang jadinya berimbas ke swasta,” Kata Uswatun.

Untuk di SMK Abdi Negara tersendiri, menargetkan 200 siswa yang menjadi siswa baru sekolah tersebut, dengan lima pembagian jurusan lima jurusan, diantaranya adalah farmasi, akuntasi, RPL, pemasaran, akomodasi perhotelan (Hon)

/