Tambang Batu Kapur, Makan Korban Lagi

392
Tarno (38), warga Dusun Karanglor Desa Waleran, Kecamatan Grabagan yang meninggal dunia setelah jatuh dari lokasi tambang.

kabartuban.com – Tambang batu kapur tradisional di perbukitan Desa Boto, Kecamatan Semanding, sekitar pukul 10.00 Wib, selasa (14/11/2017) kembali menelan korban jiwa.

Kali ini, penambang bernama Tarno (38), warga Dusun Karanglor Desa Waleran, Kecamatan Grabagan tewas setelah jatuh dari ketinggian tiga puluh meter.

Peristiwa tersebut terjadi ketika Tanon hendak naik ke atas dengan menggunakan derek. Namun di tengah-tengah seling yang di gunakan sebagai tali pengikat derek putus dan operator derek tidak bisa menghentikan.

Akibatnya korban terjatuh ke dasar tambang dengan kedalaman kurang lebih 30 meter dan mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan punggung patah.

Korban dilarikan ke IGD Rumah sakit Nahdlatul Ulama (NU) Tuban. Namun di tengah perjalanan nyawa korban tidak tergolong lagi.

“Setelah kejadian itu aktivitas penambangan batu kumbung dihentikan,” ujar Kasubbag Humas Polres Tuban, AKP Agus Edy Pranoto.

Untuk menghindari agar tidak ada korban lagi, para pekerja melarang warga mendekat lokasi kejadian.

“Tambang kita tutup untuk sementara, untuk menghindari korban lagi” tambahnya

Lokasi tambang batu kapur yang dikelola oleh warga secara tradisional di Kabupaten Tuban, memang kerap memakan korban jiwa.

Sejumlah lokasi tambang batu kumbung tersebut kini juga dipenuhi retakan-retakan, yang sewaktu waktu bisa runtuh. (Dur)

/