Tangkal Radikalisme di Akar Rumput, Ponpes Kholidiyah Gelar Seminar Nasional

564
KH. As'ad Ali, Mantan Wakil Ketua PBNU saat memaparkan bahaya dan ancaman faham radikal di Indonesia.

kabartuban.com – Seminar Nasional digelar dalam rangka Haul KH. Abdul Fatah Al Mansyur Desa Plumpang ke 34, “Membendung Radikalisme Melalui Kekuatan Masyarakat Akar Rumput” menjadi tema utama dalam seminar yang diikuti ratusan masyarakat Tuban itu,  Sabtu (5/8/2017).

Menurut M.A.S Hikam Pakar Politik sekaligus perwakilan dzuriyah dari kyai Abdul Fatah mengatakan, seminar ini merupakan untuk mencegah paham atau aliran yang menginginkan perubahan dalam segi politik maupun budaya dengan cara kekerasan. Dari sekian banyak elemen, hanya isu agamalah yang sangat mudah dan paling sering untuk dijadikan sarang penyebaran bibit serta pemikiran radikal.

“Faham radikal saat ini tengah berada pada kondisi sangat mengkhawatirkan, dimana sekelompok orang dengan mudah memobilisasi massa untuk menggapai satu tujuan tertentu,”ujar pria yang juga menjadi dosen dari Universitas Presiden.

Selain itu Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein, sangat mengapresiasi dengan kegiatan tersebut, setidaknya masyarakat bisa mengerti dan faham bagaimana perjalanan aliran radikali dan cara mencegahnya, lewat penyampaian dari para pemateri yang di datangkan langsung dari jakarta ini.

“Semoga masyarakat bisa mengertian dan bisa mendeteksi lebih awal paham radikal ini,” harapnya.

Dalam penyampaian seminar tersebut, ada beberapa poin yang menjadi garis besarnya, yakni rata-rata pelaku radikalis yang menjadi problematika mendasari untuk melakukannya ada pada faktor ekonomi, politik, budaya.

Dimana dari tiga problem tersebut, para teroris rata-rata terbalit dengan problem tersebut, misalnya penghasilan dari mereka kurang, jadi mereka mendapatkan dengan cara instan, selain itu, politik juga sama mempangaruhi suburnya paham radikal di Indonesia, demi kepentingan, rela merekrut orong mau melakukan perbuatan yang konyol, bahkan bisa cenderung ke ekstrimisme.

Selain itu, Deputi IV Bidang komunikasi politik kantor staf kepresidenan, Eko Sulistyo yang menjadi closing seminar mengatakan, berbahagialah santri yang memilih ke Pondok Pesantren NU, karena di tempat tersebut menjadi kawah condrodimuka untuk santri dan nanti hasil di lemparkan ke medan peperangan, yaitu dunia nyata, dalam kontek hari ini, karena santri merupakan kader Indonesia yang disiapkan untuk multitalenta di setiap bidang.

“Jadi kami sangat bangga kalau ada kader bangsa ini yang bisa menempa pendidikan di lembag Pondok pesantren NU” katanya.

Selain Wabup, dan instansi dilingkup Kabupaten, juga hadir tokoh-tokoh Nasional  di acara yang bertempat di Yayasan Salafiyah Kholidyah Plumpang itu. Diantaranya, mantan Wakil Ketua PBNU, KH. As’ad Ali, Sugeng Bahagijo, dan Syavic Ali (Pimred NU online), Kholiq Arif (mantan Bupati Wonosobo) dan lain sebagainya. (dur)

/