Terkendala Hujan di Hari Kedua, Tujuh Santri Langitan Belum Ditemukan

862

kabartuban.com – Hari kedua pecarian tujuh santri Pondok Pesantren Langitan yang tenggelam di sungai Bengawan solo terus dilakukan, namun pencarian tersebut sempat terkendala lantaran hujan deras, sehingga menyebabkan permukaan air menjadi tinggi dan warna air semakin keruh.

“Saat ini korban belum ditemukan, lantaran petugas terkendala warna air yang keruh, dan permukaan air yang semakin tinggi,” terang  Plt Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono saat ditemui dilokasi kejadian, Sabtu (8/10/2016).

Masih terang Joko, selain arus bengawan solo yang masih tergolong tinggi,  dasar air yang berlumpur dan banyak ranting juga menjadi kendala yang menyebabkan korban tidak bisa naik ke permukaaan.

“Tadi tim juga sempat berhenti dan menepi, karena hujan deras, dan sekarang mulai pencarian lagi,” ungkapnya.

Di hari kedua pencarian ini, lanjut Joko, pihaknya juga sudah menambah tim dengan menerjunkan 10 perahu karet untuk menyisir sungai yang merupakan perbatasan Kabupaten Tuban dan Lamongan.

“Kita menambah personil, dan mengatur strategi agar korban segera ditemukan,” paparnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tenggelamnya perahu tradisisonal yang ditumpangi sebanyak 25 santri tersebut hendak pergi ke Pasar Babat, namun saat ditengah aliran sungai Bengawan Solo, perahu tersebut terbalik lantaran kelebihan muatan.

Diketahui, pada hari kedua, pencarian kembali dilkukan sejak pukul 07.30 WIB, dan Tim yang terlibat diantarnya, BPBD Tuban, BPBD Lamongan, BPBD Bojonegoro, BPBD Gresik, Polres Tuban, Polres Lamongan, Tagana, Basarnas, dan juga mendapat bantuan dari Medical Rescue Muhammadiyah dan PMI Kabupaten Tuban. (har)

/