Tiga Pemain Andalan Martapura Kena Sanksi, Kesempatan Persatu Curi Poin

877
Tim kesebelasan Persatu Tuban saat berlatih sebelum berlaga melawan Tim Martapura FC.

kabartuban.com – Hukuman yang diterima sejumah pemain andalan Martapura FC dari Komisi Disiplin PSSI pasca berlaga melawan tim Persebaya Surabaya, beberapa waktu lalu, menjadi kesempatan bagi tim Persatu Tuban mencuri poin pada laga yang akan berlangsung di stadiun Demang Lehman, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan sore ini, Sabtu (5/8/2017).

Manager Prsatu Tuban Fahmi Fikroni, Saat dikonfirmasi mengatakan, mengejar ketertinggalan Martapura FC diakuinya masih sangat mungin dilakukan timnya meski harus berjuang keras.

“Kalau megejar Persebaya tidak mungin, namun untuk mengejar Matapura masih mungkin,” kata Fahmi (5/8/2017).

Kemungkinan itu lanjut dia bisa saja, menyusul tiga pemain Martapura FC yang menerima hukuman pada pertandingan sebelumnya tidak terjun kelapangan sore ini.

“Sanksi dan kartu merah yang diterima pemain Martapura kemarin menjadi keuntungan kita pada laga ini,” lajut dia.

Bicara soal target, Fahmi kali ini tidak terlalu muluk-muluk mematok jumlah gol, manager yang juga anggota DPRD Tuban ini hanya ingin menang atau minimal tidak kebobolan dari tim tuan rumah.

“Kalau tetap ingin di 16 berar harus itu yang kita lakukan, imbang atau menang,” lanjutnya.

Dilansir dari berbagai media, sanksi yang diterima sejumlah pemain Martapura disebabkan memanasnya pertandingan antaan tim asal pulau Kalimantan Selatan itu dengan Persebaya Surabaya, di stadion Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu.

Sejumlah pemain Martapura diketahui melaukan tindakan tidak terpuji saat berada dilapangan pertandingan, hingga tiga pemain adalan yakni kiper Ali Budy Raharjo, Marshel Gideon Huwae dan Erwin Gutawa mendapat sanksi. Dari ketiga pemain tersebut sang kiper paling berat dari komisi disiplin PSSI yakni larangan 10 kali bermain.

Sanksi berat itu diberikan kepada Ali setelah aksinya menginjak kaki pemain Persebaya Rishadi Fauzi tertangkap kamera. (Luk)

/