kabartuban.com – Kabupaten Tuban sebagai wilayah yang memiliki potensi gunung batu kapur membuat daerah ini tidak lepas dari aktifitas penambangan galian C, sayangnya tidak banyak bekas tambang yang direklamasi pasca aktifitas penambangan, utamanya jika penambangan dilakukan masyarakat secara tradisional. Banyak bekas tambang yang dibiarkan membentuk goa-goa dan lorong yang terbengkalai.
Melihat potensi tersebut, Komisi C DPRD Tuban melakukan kunjungan kerja dan studi ke Wisata Bukit Jadih, Kabupaten Bangkalan, yang juga memiliki bekas tambang galian C, dengan maksud mengembangkan wisata alam Kabupaten Tuban dari bekas tambang di bumi wali ini.
“Kami kemarin ke Kabupaten Bangkalan, disana ada lokasi wisata yang cukup bagus, memanfaatkan bekas tambang batu kapur yang membentuk goa-goa,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Tuban, Tri Astuti.
Melihat pemanfaatan bekas tambang sebagai tempat wisata di Bangkalan, Kabupaten Tuban juga memiliki potensi cukup besar, pada bekas tambang kapur untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakatnya.
Dengan demakin banyak lokasi wisata yang mampu menarik kunjungan, secara tidak langsung akan mampu menggerakan ekonomi masyatakat sekitar lokasi wisata.
“Hasil kunjungan kesana (Bangkalan) dan melihat bekas tambang yang ada di Tuban ini bisa digunakan untuk wisata. Dengan sentuhan sentuhan kami pikir gak kalah indah jika pemerintah daerah mau,” kata Astuti.
Terkait banyaknya lahan tambang di Kabupaten Tuban merupakan lahan milik perhutani. Pemerintah melalui dinasnya (Parbudpora), wakil ketua komisi C DPRD Tuban akan mengusulkan agar menjalin kerjasama dengan pemangku. Sejauh ini Komisi C sudah memiliki pandangan untuk pengembangan wisata bekas tambang, yakni di kawasan Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban.
“Menariknya kami lihat disana ada penginapan didalam goa bekas tambang, Ini menarik sekali. Tuban sendiri sementara ini kawasan Desa Jadi disana bagus,” katanya.
Untuk diketahui, bukit Jadih, di Kabupaten Bangkalan, merupakan lokasi wisata yang dikolola swasta, karena lahan bekas tambang merupakan milik pribadi. Sampai hari ini pengelola belum menjalin kerjasama dengan dinas terkait.
“Mereka ini ingin dibantu oleh DPRD. Kebetulan ketua DPRD disana menyampaikan ke kami, dan sangat ingin mendorong menjadi kawasan wisata yang dikerjasamakan dengan daerah,” ungkap Astuti.
Sementara itu, Humas DPRD Tuban Sri Hidajati mengatakan, selain komisi C, yang melaksanakan kunjungan dalam rangka peningkatan PAD, komisi B DPRD juga melakukan kunjungan kerja, ke Badung Bali, sebagai rujukan pengelolaan PAD dari sektor wisata, restoran dan penunjangnya. Memingat Kabupaten Tuban memiliki potensi cukup baik dalam bidang bidang tersebut.
“Komisi C ke Bangkalan, sedangkan komisi B ke Badung, Bali, kunjungan tersebut sesuai tugas pokok dan fungsi DPRD,” (Luk/ADV)
