Warga Pucangan Pasang Rambu-rambu Darurat

487

kabartuban.com – Banyaknya rambu-rambu lalu lintas yang hilang membuat warga Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Tuban secara swadaya memasang rambu-rambu darurat dengan tulisan “Hati-hati” yang terbuat dari papan di Jalur Poros Kecamatan Montong menuju Merakurak. Hal tersebut dilakukan karena rambu-rambu yang hilang hingga kini tak kunjung diganti.

“Jalan disini ramai sekali, makanya ini dipasang rambu hati-hati, disitu juga ada pertigaan masuk perkampungan,” ujar Sofa, salah satu warga Desa Pucangan kepada kabartuban.com Jumat (22/04/2016).

Jalur poros kecamatan itu memang padat kendaraan di jam-jam tertentu, khusunya di pagi hari saat jam masuk sekolah dan sore hari saat  anak-anak mengaji. “Sore hari juga ramai, banyak ibu-ibu antar anaknya mengaji, jika ada rambu-rambu paling tidak pengendara dari timur bisa mengurangi kecepatan,” jelas Sofa.

Warga berharap pemerintah bisa segera memasang rambu-rambu dikawasan tersebut, mengingat rambu-rambu yang sebelumnya sudah hilang. “Selain pertigaan yang ramai, jalan ini menikung, terkadang pengendara belok yang dari timur menikung tidak kelihatan, makanya perlu rambu-rambu,” ujar Arifin warga lainya.

Sementara itu, data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tuban, sejak tahun 2002 hingga 2015, sebanyak 856 unit rambu-rambu di Tuban rusak dan hilang.

“Selain faktor alam, ada juga yang dirusak ataupun dicuri,” jelas Teguh Setyobudi selaku Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Media (Humas dan Media) Pemkab Tuban.

Guna mencegah hilangnya rambu lalu lintas, pemerintah telah berkordinasi dengan pihak kepolisian dan mensosialisasikan pentingnya rambu lalu lintas kepada masyarakat. “Kami sudah sosialisasikan pentingnya rambu pada masyarakat, sementara ini untuk rambu yang hilang, 300 diantaranya sudah diganti,” tutup Teguh. (lk/riz)

/