Warga Rahayu Kembali Aksi, JOB P-PEJ Tanpa Kepastian

399

kabartuban.com – Lagi, Aksi kedua yang dilakukan oleh masyarakat Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, yang tergabung dalam Gerakan Rahayu Kompensasi Bayar (Gerah Kobar) kembali tidak mendapat titik terang, aksi kembali berjalan alot dan tidak ada kepastian dari pihak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) menanggapi keluhan warga.

Seperti yang dijadwalkan sebelumnya pihak JOB P-PEJ telah mengagendakan pada tanggal 20 s.d 23 Juli 2016 akan mensosialisasikan hasil kajian dari Team ITS mengenai hasil kajian dampak gas buang (flare) Pad A.

“Tolong agenda-agenda yang sudah dijadwalkan itu dilaksanakan, jangan hanya membuat agenda hanya untuk menggagalkan tuntutan kami,” tegas Kamsiadi, selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rahayu, kepada kabartuban.com, Senin (25/6/2016).

Kamsiadi melanjutkan, pihaknya bersama masyarakat yang tergabung dalam Gerah Kobar tetap berkomitmen untuk menuntut kompensasi yang sudah telat diberikan selama 7 bulan terakhir.

“Kita akan tetap berjuang untuk mendapatkan hak kita sebagai masyarakat yang terdampak,” pungkasnya.

Sementara itu, Field Admin Superintendent JOB P-PEJ, Akbar Pradima, saat menemui ratusan massa Gerah Kobar yang sejak pagi menggruduk Pad B sumur Mudi menyatakan pihaknya tidak punya wewenang untuk memberikan jawaban mengenai dampak gas buang (Flare) tersebut.

“Kami hanya pekerja disini,  tidak punya wewenang untuk memberikan jawaban pasti, karena itu wewenang pemerintah pusat,” paparnya.

Akbar menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti aksi tersebut pada hari Kamis (28/7/2016) mendatang bersama muspika Soko dan dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Soko. (har)

/