Warga Rahayu Kukuh Minta Kompensasi Dibayar

602

kabartuban.com – Warga Desa Rahayu, kecamatan Soko bersikukuh meminta Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) membayar kompensasi yang disepakati dan kini belum dibayar.

Kompensasi 2016 yang belum dibayar JOB PPE selama 8 bulan akibat dampak dari flare selama ini. Warga bakal tetap menggelar aksi jika perusahaan ngotot tidak mau membayar kompensasi tersebut.

“Perusahaan jangan banyak dalih. Sesuai kesepakatan sebelumnya kompensasi harus dibayar, mengapa hingga 8 bulan tidamk dibayar,” teriak sejumlah pendemo.

Meski warga melakukan aksi, perusahaan belum bersedia menemui warga. Akibatnya, aksi warga bertambah panas. Untungnya sejumlah koordinator bersama Muspika setempat bisa meredam emosi warga sehingga demo tetap berjalan damai.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan, nanti dan mereka bersedia bertemu dengan oerwakilan warga,” ungkap Camat Soko, Muji Slamet kepada kabartuban.com, Selasa (6/12/2016).

Masih terang Muji, pihaknya meminta agar semua warga bersabar, dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan agar aksi unjuk rasa ini berjalan dengan kondusif.

Sementara itu, Kamsiadi, selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rahayu menyatakan, aksi tidak akan berhenti jika perusahaan tidak mau membayar kompensasi warga Desa Rahayu akibat dampak gas buang flare yang sampai hari ini terhitung 12 bulan.

“Warga akan bersikukuh meminta kompensasi selama flare tersebut masih menyala, dan kami akan terus menunggu sampai pihak JOB PPEJ mau menemui kita. Jika nanti tidak kunjung ditemui kami akan jemput paksa,” tegas Kamsiadi.

Kamsiadi menambahkan, pihaknya meminta agar perwakilan dari pihak JOB PPEJ segera menemui masa unjuk rasa, agar permasalahan tidak berlarut-larut dan cepat selesai.

“Kami meminta agar perwakilan dari pihak JOB PPEJ segera menemui masyarakat, jangan sampai memancing emosi warga dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (her)

 

/