Becek Menthok dan Sate Menthok Khas Tuban Jadi Primadona Warung Makan Sor Sawo

99
foto: sate menthok dan khas tuban

Warung sate dan becek menthok Sor Sawo merupakan salah satu warung yang banyak diminati masyarakat Tuban. Warung yang didirikan sejak Tahun 1994 tersebut terletak di daerah Karang, Kecamatan Semanding, Tuban. Menu-menu andalan warung tersebut tidak pernah gagal dalam menggugah lidah para penikmatnya.

Menthok adalah sejenis ungags yang mirip dengan bebek namun memiliki badan yang lebih besar. Hewan yang suka hidup di perairan dangkal alias berlumpur ini jamak ditemukan di Kabupaten Tuban. Saking banyaknya, menthok menjadi makanan yang dihidangkan oleh seluruh lapisan masyarakat Tuban.

Singkatnya, menthok ini merupakan hewan yang merakyat, disantap oleh siapapun. Menu becek menthok dan sate menthok merupakan menu primadona warung tersebut. Tidak kurang dari 10 ekor menthok dapat dihabiskan dalam waktu 1 hari saja untuk menu sate menthok.

foto: becek menthok khas tuban

Becek menthok Sor Sawo menjadi warung kuliner yang perlu Anda kunjungi saat berkunjung ke Kota Tuban. Warung yang berlokasi di Jalan Majapahit, Gang Buyung, Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Tuban ini tidak pernah sepi pengujung. Harganya pun tidak begitu menguras isi kantong. Untuk satu tusuk sate menthok dibanderol dengan harga Rp3.000, sedangkan untuk satu mangkok becek menthok ditarif dengan harga Rp10.000. Pengunjung juga bisa menikmatinya dengan menggunakan nasi putih atau nasi jagung yang telah disediakan dengan harga yang berbeda. Selain itu, di warung tersebut kuga menyediakan es legen yang dapat dinikmati para pengunjung.

“Pengunjung banyak yang suka karena harganya terjangkau, selain itu daging pada sate dan becek mentoknya juga lembut dan empuk, ” cerita Suti’ah, pemilik Warung Becek Menthok Sor Sawo.

Tak heran berkat kepiawaiannya dalam menyajikan menu mentjok membuatnya setiap hari harus memiliki stok jenis unggas tersebut sekitar 8-10 ekor. Jika waktu hari libur tiba maka ketersediaan mentok bisa bertambah menjadi 10-12 ekor mentok.

“Yang datang tak hanya warga lokal saja, namun juga ada warga luar kota lainnya, seperti dari Surabaya, Bojonegoro, Gresik dan Lamongan,” jelasnya.

Penulis: Anita Nur Puspita Sari – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Angkatan 2022, Fakutas Hukum, Universitas Sunan Bonang Tuban