kabartuban.com – Perundungan atau bullying di sekolah sepertinya telah menjadi fenomena yang kerap kali terjadi pada anak-anak atau remaja. Bullying sekecil apa pun tidak bisa dinormalisasikan, karena akan berdampak pada kesehatan mental anak.
Bullying ini sendiri merupakan suatu tindakan agresif yang dilakukan berulangkali oleh seseorang yang memiliki kekuatan lebih terhadap orang lemah, baik secara fisik maupun psikologis.
Dengan dampak yang cukup memprihatinkan terhadap korban bullying, maka diperlukan pencegahan secepatnya. Berdasarkan pasal 54 UU Nomor 35 Tahun 2014, “Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindakan kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.”
Dilansir dari halodoc.com berikut dampak bullying pada anak:
1. Kehilangan kepercayaan diri
Hilangnya kepercayaan diri merupakan dampak dari bullying dimana mereka mulai merasa dirinya tidak sebaik orang yang menindas mereka, dan merasa tidak pantas untuk mencoba aktivitas tertentu. Hilangnya kepercayaan diri ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan lainnya, seperti ragu untuk memulai hal baru atau takut untuk berkenalan dengan teman baru.
2. Meningkatnya self-criticism
Meningkatnya Self-criticism atau kritik diri merupakan perilaku ketika anak mulai mengkritik atau berpikiran negatif tentang dirinya sendiri. Anak yang mengalami bullying sering kali bersikap keras pada diri mereka.
Mereka mungkin sering mendengar pernyataan negatif dari pem-bully sehingga mereka mulai menganggap bahwa pernyataan itu benar. Mereka mulai merasa buruk tentang sesuatu yang tidak mungkin berubah. Contohnya, seperti kondisi fisik misalnya warna kulit, tinggi badan, atau berat badan.
Baca juga : Aksi Sadis Geng Motor di Tuban Berujung Penjara Polres
Baca juga : Kembali Beroperasi, Angkutan Pelajar Tuban Disambut Antusias
3. Mulai mengisolasi diri
Korban bullying akan mencoba mengasingkan diri dari lingkungannya untuk menghindari interaksi dengan teman sebaya, teman sekelas, atau anggota keluarga.
Mereka juga cenderung menutup diri saat di rumah dan mencoba menghindari masuk sekolah dimana perundungan terjadi.
4. Kesehatan mental yang buruk
Gangguan mental yang bisa ditimbulkan dari bullying adalah gangguan kecemasan (anxiety), depresi, kesulitan untuk tidur, dan bahkan perilaku menyakiti diri sendiri (self-harm) yang dimana menurut penelitian, anak-anak yang mengalami bullying berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental saat mereka tumbuh dewasa.
5. Pikiran untuk bunuh diri
Bukan tanpa alasan, pasalnya banyak korban yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tidak kuat mendapatkan perundungan terus-menerus. Kondisi ini disebabkan karena korban bullying sudah tidak sanggup merasakan tekanan emosional, dan sudah merasa putus asa akibat perundungan. Selain itu, kurangnya dukungan dari keluarga, bantuan dari pihak sekolah, hingga tidak adanya bantuan psikologis, juga bisa memicu tindakan bunuh diri pada korban bullying.