Di zaman yang modern ini keberadaan makanan tradisional kian terancam. Mengapa dikatakan demikian, sebab faktanya jajan modern lebih mondominasi di pasaran.
Salah satunya adalah jajanan tradisonal khas Kota Tuban yaitu Dumbeg, jajanan unik yang mempunyai cita rasa yang manis dan bentuknya yang menarik juga ikut terdamapak di era globalisasi ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa jajanan tradisional ini lambat laun akan sepi peminat dan hal yang paling buruk adalah tidak di kenal lagi oleh masyarakat.
Bahan-bahan pembuatan Dumbeg bahkan sering kita jumpai di sekitar yang justru dapat lebih mudah kita untuk membuatnya. Pembuat jajanan ini rata -rata ialah orang yang lanjut usia. Lalu timbul pertanyaan pada diri kita jika yang tua sudah tiada siapa yang meneruskan ? Apakah generasi muda Tuban ? Atau di biarkan lekang begitu saja ?.
Menurut saya perlu adanya inovasi agar Dumbeg Tuban yang khas ini tetap terjaga eksistensinya di masyarakat khususnya generasi muda. Disini peran pemerintah juga sangat di perlukan untuk mendukung dan memberi solusi agar jajanan tradisional bisa mampu menyaingi jajanan modern saat ini.
Fakta di lapangan, penjual jajanan di pinggir jalan kota tuban yang sering kita temui hanya sebagian kecil atau bahkan tidak ada penjual jajanan tradisional, miris memang. Mengapa ini perlu kita gaungkan ? Sebab selain bisa menjadi ladang bisnis bagi masyarakat Tuban dan juga mengedukasi kawula muda sebagai penerus bangsa terlebih di Tuban, agar tumbuhnya rasa bangga dan cinta terhadap jajanan tradisional.
Upaya ini harus kita lakukan agar Dumbeg Tuban ini tetap di kenal dan di rasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Penulis: Angga Dwi Gio Agni – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Universitas Sunan Bonang Tuban