Knalpot Sitaan Satlantas Polres Tuban Disulap Jadi Patung Kuda Gagah

115
Patung Kuda dari Knalpot Brong

kabartuban.com – Selain Patung Kuda Putih yang menjadi ikon unik dari Taman Sleko Tuban, saat ini baik pengunjung maupun pengendara yang lewat akan menemui Patung Kuda dari knalpot brong hasil sitaan para petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban dan dipajang di sisi timur taman yang diresmikan pada tahun lalu tersebut.

Pada monumen patung kuda yang berdiri gagah itu tersusun knalpot yang tidak sesuai standar atau brong sebanyak 361 buah hasil sitaan sejak tahun 2021 lalu. Sebelumnya monumen kuda dari knalpot itu juga pernah dipasang di Rest Area pada lebaran Idul Fitri 2022.

Pada bagian bawah dari patung setinggi 3,4 meter dan lebar 2,4 meter ini juga bertuliskan sebagai berikut:

“Stop Brong-Brongan. Ojo nganggo knalpot brong yen orang pingin knalpotmu dadi patung jaran”.

Baca juga : Dikenal sebagai Bulan Mulia, Berikut Alasan di Balik Penamaan Bulan Rajab

Baca juga : TK Al-Qur’an Plus Baik Komitmen Tanamkan Pendidikan Karakter pada Anak Didiknya

Sebelum dipindah tugaskan ke Polres Jember, AKP Arum Inambala menyebutkan alasan pemilihan mengapa harus bentuk patung kuda. Menurutnya tak lain karena kuda merupakan ikon masyarakat Kabupaten Tuban juga karena tunggangan dari Adipati Tuban, Raden Haryo Ronggolawe, Sabtu (04/02/2023).

“Sebenarnya ini sama dengan ciri khas masyarakat Tuban. Ini adalah patung kuda di mana kuda merupakan tunggangan Adipati Ronggolawe,” ungkapnya kepada awak media.
Pihaknya berharap setelah ini masyarakat Tuban dapat membantu menjaga serta merawat patung tersebut sebaik mungkin.

“Yang paling penting masyarakat dapat paham bahwasannya menggunakan knalpot brong merupakan bentuk pelanggaran karena selain menimbulkan kebisingan juga membuat pengguna jalan dan masyarakat tidak nyaman, sehingga nantinya angka lakalantas bisa turun,” harapnya.

Sementara itu salah satu pengunjung dari Tuban yang kedapatan sedang ber-swafoto menyebutkan jika patung tersebut bagus dan patut dijadikan sebagai edukasi, tidak hanya anak muda namun semua yang melihat ini harus sadar dan paham lalu lintas.

“Bagus mbak dimana ini menjadi hal yang unik karena mungkin di kota-kota lain juga belum ada dan yang paling penting ini menjadi pengingat agar berkendara pun harus mematuhi prosedur yang ada,” ungkap Wita (23) Warga Desa Baturetno Tuban. (hin/dil)