Konfercab PCNU Tuban Menentukan Masa Depan Rakyat Bumi Wali (Bagian Satu)

194
foto: Muhaiminsah (Wakil Ketua), KH. Musta’in Syukur (Ketua), H. Wiwid Agung Wibowo (Sekretaris)

Opini,
kabartuban.com – Nahdlatul ‘Ulama telah menjadi organisasi besar berskala internasional yang mampu menggerakkan isu sosial dan peradaban dunia, bahkan menjadi bagian penting dalam peraturan politik nasional dan internasional. Peran NU yang cukup besar menginjak usia 1 Abad tentunya berpijak pada kekuatan akar rumput di tingkat Cabang (Kabupaten/ Kota) yang mengendalikan dan kontrol secara kontinyu pergerakan NU di tingkat Majlis Wakil Cabang (MWC) atau setingkat Kecamatan dan berbagai pergerakan yang kontinyu di tingkat ranting (Desa).

Melihat alur kekuatan Nahdlatul ‘Ulama yang bertumpu pada akar rumput tersebut, tentunya kepengurusan Nahdlatul Ulama di tingkat Cabang merupakan hal yang sangat penting dan menjadi kekuatan utama dalam pergerakan NU untuk mengabdi kepada umat dan membangun peradaban dunia yang lebih baik.

Hingga saat ini, PCNU Tuban telah menunjukan eksistensinya dalam memberikan pengabdiannya kepada umat dan masyarakat umum di Kabupaten Tuban. Sehingga pergantian kepengurusan PCNU Tuban yang akan datang tidak bisa dianggap sederhana dan tongkat estafet kepemimpinan NU Tuban harus di tangan orang yang tepat, bukan coba-coba, atau orang yang bersyahwat dan memiliki kepentingan pribadi atau golongan untuk merebut kepemimpinan PCNU Tuban.

Saat ini PCNU Tuban memang sedang “cantik-cantiknya” secara organisasi. Sejak KH. Fathul Huda mengambil peran utama dalam kepengurusan PCNU Tuban, alumni Madrasah Mu’alimin Mu’alimat Tambakberas Jombang tersebut terbukti mampu memodernisasi organisasi NU Tuban dengan berbagai program dan landasan berpikir yang visioner. Hingga kemudian PCNU Tuban di tangan KH. Musta’in Syukur terus berkembang dengan kekuatan seluruh pengurus MWC NU se Kabupaten Tuban yang juga sangat inovatif dan dinamis.

Di tangan Kyai Musta’in, seluruh potensi yang dimiliki PCNU Tuban dikembangkan dengan baik dan mampu membangun banyak potensi masa depan yang cerah dan berkelanjutan. Sebut saja perkembangan Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU), Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU), Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU), Klinik NU, Pergerakan Lazisnu yang sangat dinamis hingga ke tingkat ranting, Para Da’i NU yang semakin inovatif dalam menjalankan dakwahnya sesuai kondisi zaman, kerja keras dalam membentuk ribuan kader NU dalam berbagai kegiatan kaderisasi, dan masih banyak lagi optimalisasi potensi yang dilakukan baik melalui lembaga maupun sinergitas program dengan Badan Otonom (Banom).

Melihat perkembangan PCNU Tuban dan begitu banyak potensi yang dimiliki, maka tidak heran jika dalam hening dan keriuhan organisasi, diam-diam atau kasak-kusuk ada sejumlah orang yang bersyahwat untuk merebut estafet kepemimpinan PCNU Tuban, baik dari kader di internal kepengurusan atau kader NU yang sedang berada di luar kepengurusan. Berbagai gerakan-gerakan kecil menimbulkan getar terasa dan ambisi yang menyengat. Ruang permainan pun auto aktif dan para pemain malu-malu bergerak menyusup memasuki arena.

Baca Juga: Konferensi Bakal Digelar Akhir Desember, Kyai Wafa Kandidat Kuat Calon Ketua PCNU Tuban

Berbagai opini mulai dilemparkan, mulai opini pribadi hingga opini yang mewakili kepentingan suatu kelompok atau golongan. Sah dan boleh saja siapa pun berpendapat, hal itu menjadi dinamika yang cukup menarik dan menjadi bukti bahwa NU benar-benar adalah milik umat dan dipikirkan banyak orang.

Tapi tentunya kurang tepat jika ada yang menyebut NU hanya milik segelintir golongan atau kelompok, hanya karena melihat ada yang tidak terakomodir. Kedewasaan berpikir dalam melihat suatu organisasi tentunya sangat dipertanyakan, mengingat bahwa sudah menjadi kelaziman jika dalam organisasi ada yang dapat kesempatan dan tidak mendapatkan kesempatan.

Apakah kemudian saat tidak mendapatkan kesempatan dalam pengabdian di NU lalu menuduh dan membangun opini bahwa NU hanya dikuasi dan dimiliki satu golongan, bodoh sekali. Apalagi jika itu disampaikan oleh seorang kader NU sendiri, mungkin butuh secangkir kopi lagi yang lebih pahit.

Proses organisasi dalam menentukan pemimpin baru di PCNU Tuban akan dilaksanakan dalam Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Tuban yang akan digelar pada 24-25 Desember 2022 di Ma’had Bahrul Huda Tuban. Di dalam gawe besar kaum Nahdliyin Kabupaten Tuban yang melibatkan tidak kurang dari 2000 orang tersebut, akan menentukan pemimpin baru PCNU Tuban, baik Rois Syuriah maupun Ketua Tanfidziyah.

Lalu siapa pemimpin PCNU Tuban kedepan ?,

bersambung….

Penulis :
Muhaiminsah, S.I.Kom
(Wakil Ketua PCNU Tuban)