kabartuban.com – Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, kini sepeda motor listrik menjadi salah satu andalan dalam mengurangi emisi karbon. Salah satunya adalah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua.
Dengan memberikan inovasi dalam kemajuan transportasi, kebutuhan mobilitas masyarakat dapat terpenuhi menggunakan kendaraan bermotor listrik yang ramah lingkungan.
Penggunaan motor listrik di Indonesia sudah merambat di segala sektor. Aturan sepeda dan skuter listrik sudah diatur dalam Peraturan menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik.
Reymon Inti Wirawan, seorang pemuda berusia 27 tahun mengambil sebuah peluang bisnis yang bergedak di bidang otomotif yakni motor listrik.
Dirinya mengatakan bahwa penggunaan motor listrik ini lambat laun akan semakin banyak digandrungi oleh masyarakat, sebab di tahun depan pemerintah bakal mengharuskan semua kendaraan berbasis listrik.
“Subsidi negara ini lama kelamaan akan habis, sehingga nantinya ketika subsidinya sudah tidak cukup otomatis BBM akan melambung tinggi, artinya motor listriklah yang kemudian menjadi alternatif pilihan,” terangnya saat di wawancara reporter kabartuban.com, Kamis (05/01/2023).
Berlokasi di Jl. Diponegoro nomor 54, Tuban, PT. Motor Listrik Indonesia (Molindo) Tuban menyuguhkan berbagai model motor listrik dengan berbagai keunggulan yang menarik bagi pelanggan. Keunggulannya diantaranya yaitu:
• Mampu mengurangi emisi, motor listrik tidak menghasilkan emisi gas karena sumber tenaganya berasal dari listrik yang tersimpan di baterai.
• Lebih irit dibanding motor konvensional Ambil contoh, sebuah motor listrik memiliki baterai berkapasitas 3,6 kwh dan bisa menempuh jarak 70 km.
• Suara yang lebih halus. Hal ini karena motor listrik tak memiliki proses pembakaran internal sehingga tak terjadi kebisingan.
• Perawatan yang lebih mudah. Tak seperti motor konvensional, motor listrik tidak perlu ganti oli rutin atau servis berkala. Pengguna motor listrik hanya perlu memperhatikan waktu penggantian kampas rem, minyak rem, dan ban.
“Dengan ngecas tiga sampai empat jam rotase yang dibutuhkan itu 3,6 kwh kira-kira biaya listriknya hanya sekitar Rp 4.800 dan bisa menempuh jarak 70km dengan kecepatan maksimal 70 sampai 80km/jam dengan pengecasan 3 sampai 4 jam,” tambahnya.
Dengan peluang tersebut, Reymon mengambil produk yang high quality yang mana dibanderol dengan kisaran harga 20 jutaan saja.

Baca Juga:
Bupati Lindra Rewel, Proyek Tuban Gagal Tuntas Hingga Ujung Tahun
Faktor Cuaca, Harga Cabai di Pasar Besar Tuban Merangkak Naik
BMKG Tuban Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Utara Tuban
Dengan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan dan ramah di kantong serta menggunakan spek yang high quality tersebut dinilai mampu menyamai motor konvensional pada umumnya.
“Kalau kita itung-itungan secara efisiensi, secara kualitas dan sebagainya ya mungkin inilah teknologi, artinya yang setiap harinya harus beli bensin dengan harga sekian namun dengan adanya motor listrik ini kan tidak usah,” jelas Reymon. (nat/dil)