Momen Seru dan Haru Warnai Peringatan Hari Ibu Bersama PKK Desa Bektiharjo dan Mahasiswa KKN Tuban 6 Unesa

173
foto: suasana haru saat moment hari ibu

kabartuban.com-Program KKN-T yang dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya termasuk dalam salah satu bentuk implementasi kurikulum merdeka belajar yang diselenggarakan selama kurang lebih 4 bulan.

Telah banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang menjalani program tersebut, salah satunya adalah kelompok KKN-T Tuban 6 dengan tema Kemanusiaan yang berlokasi di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Masyarakat desa setempat juga menyambut baik dan mendukung penuh program kerja yang mereka lakukan, seperti kegiatan sosialisasi ke Sekolah Dasar terkait bullying, kepercayaan diri, pola hidup sehat, pendidikan karakter, gotong royong, mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan serta kegiatan oubound.

Selain itu, kelompok ini juga sering dilibatkan dalam kegiatan warga seperti, kegiatan perbaikan jalan, kerja bakti, bersih sungai dan juga secara aktif membantu kegiatan pelayanan kesehatan bersama bidan desa.

Kemudian terdapat beberapa program kerja yang bekerja sama dengan instansi lain seperti kegiatan sosialisasi terkait Sex Education yang menggandeng pihak Puskesmas Kecamatan Semanding, lalu program sosialisasi anti narkoba yang menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) serta program penanaman 500 tanaman mangrove yang juga menggandeng Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Universitas Negeri Surabaya.
Pada hari Minggu, 11 Desember 2022, kelompok Tuban 6 bersama dengan tim penggerak PKK Desa Bektiharjo melaksanakan program kerja yaitu pertemuan rutin PKK sekaligus peringatan Hari Ibu.

Tentunya hari Ibu penting dirayakan sebagai tanda penghormatan dan rasa kasih sayang kepada sosok ibu yang telah berjasa besar dalam kehidupan masing-masing orang. Kegiatan diawali dengan acara serimonial.

Pada pertengahan acara, isak-tangis seluruh hadirin dan para mahasiswa memecahkan suasana ruang yang hening. Semua yang hadir di ruangan pendopo Balai Desa Bektiharjo melakukan “sungkem” kepada ibu-ibu tamu kehormatan yang telah sepuh, hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan tanda kasih sayang kepada sosok Ibu.

Di penghujung acara, diselenggarakan perlombaan yang menarik, seperti lomba menghias tumpeng dan lomba fashion show. Uniknya, dalam lomba tumpeng tersebut, para peserta menghias dan mewarnai tumpeng dengan warna yang berbeda-beda menggunakan bahan dasar pewarna alami seperti kunyit, bunga telang, bayam, hingga menghasilkan warna kuning, ada juga warna biru, ungu, merah, dan hijau.

Baca Juga:

Pembukaan Porkab Tuban VII dan Konser Musik Naff Diwarnai Kericuhan Penonton Hingga Adu Jotos

Lakukan Revitalisasi pada Fasilitas Publik yang Masih Layak, DPRD Tuban: Menghamburkan Uang Rakyat!

Kemudian dilanjutkan dengan lomba fashion show, para peserta yang terdiri dari ibu-ibu, semuanya mengenakan kebaya yang beragam dan berlenggak-lenggok layaknya model internasional. Perlombaan ini berlangsung sangat meriah sekaligus bertujuan untuk memberikan ruang kreasi dalam mengasah kreativitas, kepercayaan diri dan mempererat tali persaudaraan antar ibu-ibu PKK.

Ketua PKK Desa Bektiharjo Sri Asmarani sangat berterima kasih pada mahasiswa KKN yang bertempat di Desa Bektiharjo.

“Saya mengaku sangat terbantu karena keikutsertaan mahasiswa KKN dalam penyelenggaraan peringatan hari Ibu ini. Ide-ide unik dari mahasiswa KKN memberikan warna tersendiri pada kegiatan ini, sehingga acara berjalan sangat meriah dan seru. Dalam momen hari ibu ini saya berpesan pada mahasiswa KKN bahwa jangan pernah melupakan seorang ibu yang sudah melahirkanmu, jika kelak kalian sudah mempunyai pekerjaan dan telah mencapai kesuksesan dalam hidup, sisihkan gajimu untuk Ibu kalian walaupun itu tidak banyak,” ujarnya.

Beliau juga mengungkapkan harapan untuk PKK Desa Bektiharjo dan juga untuk seluruh ibu di Indonesia.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sebuah awal yang baik untuk PKK Desa Bektiharjo dalam mengadakan kegiatan lain yang inspiratif, karena kurang lebih dua tahun sebelumnya kami mengalami hambatan akibat dampak pandemi. Selain itu, saya harap seluruh ibu di Indonesia dapat menjadi sosok yang kuat sehingga mampu memotivasi dan mendorong pembangunan bangsa,” imbuhnya.

Penulis: Tia – Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya