Pameran Lukisan Titik Kumpul Mampu Curi Pandang Masyarakat Tuban

95
Pameran Lukisan di Gedung Budaya Loka Hingga 28 Februari 2023

kabartuban.com – Puluhan karya seni rupa dari 16 perupa yang berasal dari Tuban, Gresik, Batu, Jakarta dan masih banyak lagi berkumpul kembali setelah sempat vakum selama kurang lebih 2 tahun lamanya akibat Pandemi Coviid-19. Pameran seni ini diberikan nama Titik Kumpul yang bertemakan “Berkumpul untuk menyebar” dan diselenggarakan di Gedung Budaya Loka, Tuban.

Animo masyarakat juga terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang untuk menikmati karya-karya yang telah disuguhkan. Apalagi pada pameran kali ini diselenggarakan oleh Yayasan Ruang Seni Peribumi serta diselenggarakan 10 hari lamanya hingga terakhir pada tanggal Selasa, 28 Februari 2023.

“Alhamdulillah antusias pengunjung sangat luar biasa karena setiap yang datang akan kita data jadi yang tertera totalnya 1.100 lebih dan ini adalah awal yang baik bagi perkembangan seni rupa di Tuban,” tutur Siswandi selaku Ketua Panitia saat dikonfirmasi oleh kabartuban.com, Jumat (24/02/2023).

Baca juga : Tahun Ini Dispendukcapil Tuban Targetkan 233 Ribu Jiwa Punya KTP Digital

Baca juga : Wagub Sebut Jawa Timur Jadi Pusat Ekonomi Asia Tenggara

Adapun banyak pesan dan kesan yang didapatkan sangat positif dari masing-masing pengunjung yang semangat melakukan swafoto pada karya lukisan yang terpampang di dinding.

Selain itu pengunjung dapat menikmati karya instalasi berbentuk kesenian Thak-Thakan dari Tambakboyo dan dimainkan dengan cara memukul alat musik kesenian untuk menggerakan kepala hingga badan dari karya yang dibuat oleh seniman di Tambakboyo.

‘Harapannya para masyarakat ini dapat menjadi acara tahunan, yang mana ada lagi seperti ini serta kalau bisa lebih besar lagi,” terangnya.

Sementara itu Nilau (20) salah satu pengunjung dari Kebonsari mengungkapkan jika dirinya senang akan pelaku kesenian di Kabupaten Tuban yang mulai bangkit perlahan-lahan. Dirinya juga mengaku bangga sebab lukisan yang terpajang sangat cantik nan indah sehingga bagus untuk diabadikan pada kamera handphone.

“Bagus sih karena kan memang dulu waktu Covid melanda semua kesenian dan apapun itu berhenti. Tapi sekarang mereka bangkit perlahan-lahan dan menunjukkan karya-karya yang punya filosofis arti masing-masing,” ungkapnya dengan senang. (hin/mel)