kabartuban.com – Seperti Pribahasa yakni Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah, begitulah kiranya yang tengah dilakukan Yusiati (37) warga Dusun Tarakan, Desa Tegalerjo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Menjual beberapa makanan pasar yang kemudian ia jajakan tepatnya di Jl. Letda Sucipto, Desa Mondokan, Tuban. Usaha yang ia tekuni sudah berlangsung selama satu tahun.
“Sudah lama jualan saya disini, kalau tidak salah ada satu tahunan,” ungkapnya saat ditemui.
Kala itu saat reporter kabartuban.com menemui Yusiati ia tampak tengah bermain riang bersama putra kecilnya yang berusia 3,5 tahun, setidaknya hal tersebut sedikit mengobati lelahnya berjualan sambil melihat lalu lalang kendaraan yang melintas.
“Saya punya dua anak yang satu kelas lima SD dan yang si kecil ini umurnya 3,5 tahun, saya ajak berjualan karena di rumah gaada yang jaga karena ibuk repot juga kan,” ungkpanya.
Ia mulai berjualan tepat pada pukul 10.00 WIB dan pulang pada jam-jam sore hari sekitar 16.00-17.00 WIB, hal tersebut dilakoninya untuk membantu perekonomian keluarga jika sewaktu-waktu suaminya menganggur.
“Alhamdulilah suami ada proyekan tapi kalau pas nggak ada yang nganggur jadi lumayan ini buat jajan anak,” bebernya sambil sesekali tertawa.
Baca juga : Waspada! Mobil Incar di Tuban Aktif Kembali Dengan Deteksi Pelanggaran Lebih Banyak
Keuntungan yang ia peroleh jika semua dagangannya habis berkisar sampai 80-100 ribu rupiah, berdasarkan penuturan Yusi jika terkadang ada beberapa orang yang langsung memborong dagangannya.
Jajanan pasar yang ia jual berupa roti kering, jajanan pasar, kerupuk, peyek kacang juga kerupuk sandaria yakni olahan yang terbuat dari singkong.
Rupanya tak selalu bahagia, Ibu dua anak ini mengaku takut jika sewaktu-waktu terjadi hujan angin tempat yang ia gunakan berteduh untuk berjualan dapat roboh. Karena pantauan di lokasi beberapa kayu penyangga yang terpasang untuk menopang esbes atau atap sudah banyak yang lubang karena digigiti rayap.
“Ini punyanya ibu yang punya jualan pecel di sebelah sana karena sudah nggak ditempati jadi saya izin untuk neduh lah istilahnya dan diperbolehkan, tapi kadang takut juga kalau hujan angin tiba-tiba roboh,” bebernnya.
Adapun lokasi untuk membeli jajanan yang dijual Bu Yusiati tidak terlalu sulit, sebab pembeli dapat melihat lokasi berjualannya yang menggunakan sepeda dan memakai payung di atasnya. (hin/dil)