Penghijauan Hanya Sebatas Serimonial, Aktivis Pecinta Lingkungan Kecewa

627

kabartuban.com – Aktivis Pecinta lingkungan, H Ali Mansyur sesalkan program penghijauan musim kemarau di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang dinilai hanya sebatas Serimonial.

 

Pasalnya, selain telah membuang-buang uang Negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017, serta banyak bibit yang mati karena tidak terawat, juga saat ini lahan penghijauan tersebut juga diterabas proyek drainase.

 

“Bupati Tuban harus tau kondisi di lapangan,” ujar Ali Mansyur, kepada kabartuban.com ketika ditemui di kawasan Mangrove Center Tuban (MCT) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Senin (4/9/2017).

 

Ia tidak mempermasalahkan dari mana asal bibitnya, yang utama bagi pria yang pernah mendapatkan penghargaan piala Kalpataru ini adalah hasil penghijauan. Salah satu titik penghijauan yang dikritisinya yakni, di sepanjang jalan Desa Suwalan – Sugihan Kecamatan Jenu, Tuban.

 

Ratusan bibit yang ditanam pada kisaran bulan Juli 2017 ini, sebagian besar sudah mati. Sedangkan yang masih hiduppun juga tak bertahan lama karena tidak ada perawatan.

 

“Persoalan Program yang seperti ini,  harus dicari akar penyebabnya,” imbuh pengelola MCT ini.

 

Sebagai aktivis sekaligus pemerhati lingkungan, dia terenyuh melihat banyak bibit terbengkalai. Seharusnya rekanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, harus memiliki rencana yang matang sebelum melakukannya.

 

Cara penanaman dan perawatan saat musim penghujan dan kemarau pun juga berbeda. Kalau disamakan sudah jelas tidak sesuai harapan Bupati Tuban.

 

“Dibanding penghijauan yang asal-asalan, lebih baik anggarannya bermanfaat untuk pengentasan kemiskinan,” terangnya.

 

Pihaknya sangat mengapresiasi siapa pun yang ingin melakukan tanam pohon. Dengan catatan diawali dengan niat tulus merawatnya hingga hidup. Kalau cuma sekedar dikejar target, lebih baik ditunda rencana tersebut.

 

Informasi sementara yang berhasil dihimpun kabartuban.com, pohon-pohon yang ditanam di pinggir jalan Desa Suwalan ke selatan yang mati yakni, pohon Tanjung, mahoni dan Trembesi dll.

 

Sementara Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Tuban, Rohman Ubaid, belum merespon. Pesan singkat yang dikirimkan kabartuban.com sejak pukul 13.38 WIB hingga saat ini tak kunjung dibalas. (Dur)

/