PKB Tuban Mulai Lempar Kritik Keras ke Pemkab Secara Terbuka, Siapkah Bertarung Pilkada 2024 ?

130
Foto ilutrasi: Pengurus DPC PKB Tuban. Fredy Ardiansyah (Bendahara), M. Miyadi (Ketua), Mirza Ali Manshur (Sekretaris)/ jatimpos.co

Editorial,

kabartuban.com – Kritik keras dan terbuka mulai dilemparkan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tuban. Dalam kegiatan Turba ke sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban, para Politisi PKB kompak menyampaikan kritik atas kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban di bawah kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Aditya Halindra Faridzky sebagai Bupati Tuban.

Ketua DPC PKB Tuban H.M. Miyadi menyoroti Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2022 yang mencapai Rp 866 miliar lebih berdasarkan LKPJ Bupati Tuban. Menurutnya, tingginya Silpa tahun 2022 tersebut akibat kurang matangnya perencanaan yang dilakukan Pemkab Tuban.

“Perencanaan yang dilakukan Pemkab Tuban kurang maksimal, sehingga pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini juga kurang maksimal. Maka secara otomatis kendala teknis ini harus dibenahi,” kata Miyadi di hadapan awak media saat kegiatan Turba di PAC PKB Kecamatan Kerek, Sabtu 1 April 2023.

Kritik keras juga dilontarkan oleh Wakil Ketua DPC PKB Tuban, Syafi’uddin, saat memimpin kegiatan Turba PKB di Kecamatan Parengan Tuban. Menurutnya, pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Tuban kurang merata, sehingga banyak pembangunan yang semestinya menjadi kewenangan Pemkab Tuban, menjadi tidak terurus.

“Jalan poros banyak yang rusak, drainase yang tidak memadai, sekolah rusak, dan anak putus sekolah ini menjadi pekerjaan rumah,” kata Udin, Minggu 2 April 2023.

Kritik PKB sebagai rival utama penguasa pemerintahan di Kabupaten Tuban tersebut tentu menjadi perhatian banyak pihak. Jika selama ini kritik dari PKB kepada Pemkab Tuban dalam masalah tertentu disampaikan melalui Fraksi di DPRD Tuban, oleh Ketua Fraksi PKB Fahmi Fikroni, saat ini secara langsung dan bersama kritik disampaikan oleh para Politisi partai hijau di hadapan masyarakat secara terbuka.

Mengingat saat ini telah memasuki tahun Politik dan Pilkada akan kembali digelar pada 2024 yang akan datang, apakah ini pertanda bahwa PKB Tuban telah siap untuk kembali bertarung memperebutkan kekuasaan Tuban yang telah diambil alih kembali oleh Partai Golkar setelah 10 tahun atau 2 periode dalam kekuasaan PKB. Pertanyaan yang cukup wajar jika muncul dan menanti sebuah jawaban. Meskipun, hingga saat ini belum ada tokoh dari PKB Tuban yang dimunculkan secara jelas dan penuh kesiapan untuk maju sebagai Calon Bupati dan atau Wakil Bupati Tuban pada Pilkada 2024.

Berbeda dengan PKB, sebagai pesaing kuat sejak 4 periode kepemimpinan yang lalu, Partai Golkar yang saat ini berkuasa telah siap dan terus bergerak untuk memenangkan Pemilu 2024. Pada hari Sabtu 25 Februari 2023, DPD Partai Golkar Tuban telah menyepakati Aditya Halindra Faridzky kembali akan bertarung pada Pilkada 2024 yang akan datang. Hal tersebut disepekati pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dan Audit Organisasi DPD Partai Golkar Tuban di Hotel Mustika.

Mesin PKB Tuban seperti sedang mulai dipanasi dan terus memanas untuk dapat melaju dengan baik dalam sirkuit Pemilu 2024 yang akan datang. Baik Pemilihan Legislatif (Pileg) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). PKB sebagai Partai penguasa 2 periode yang lalu telah dijatuhkan dalam pertarungan keras Pilkada 2019, saat itu kekuatan calon yang diusung Partai Golkar tidak dapat ditandingi oleh kekuatan calon dari PKB. Hal itu dapat dilihat sebagai kekalahan telak yang cukup berpotensi mematahkan nyali.

Ketua DPD Partai Golkar Tuban yang saat ini berada dipuncak kekuasaan Kabupaten Tuban sebagai Bupati, tentunya memiliki berbagai kesempatan yang cukup luas dalam mengatur strategi pemenangan Pilkada 2024. Untuk merebut kembali kekuasaan Tuban, PKB harus memiliki strategi jitu dan segera mengambil keputusan dengan cepat dan tepat tentang siapa bakal calon Bupati yang akan diusung melawan Bupati Lindra di tahun 2024. Atau mungkin dengan berbagai pertimbangan, PKB akan mundur dari arena Pilkada dan cukup turut serta dalam jamuan makan dan tarian politik sang Bupati Golkar. Semoga, apapun yang terjadi dapat menghasilkan output yang terbaik untuk masyarakat Tuban, bukan hanya untuk kelompok dan golongan tertentu.

Penulis : Muhaiminsah, S.I.Kom/ Pemimpin Redaksi kabartuban.com