Sejak Dibuka, Perpusda Tuban Sudah Ramai Dikunjungi Masyarakat

8
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Tuban.

kabartuban.com – Minat  dan semangat membaca masyarakat  kini mulai tinggi setelah  pandemi mulai menurun dan Layanan Perpustakaan Umum Daerah  (Perpusda) kini juga sudah mulai dibuka sejak 1 September 2021 lalu, dan sudah mulai banyak pengunjung yang berdatangan ke Perpusda.

Dalam satu hari rata-rata pengunjung bisa mencapai 40 sampai 50 orang, namun kapasitas masih dibatasi hanya 50 persen dari maksimal daya tampung ruang baca. Maka dari itu banyak pengunjung yang disarankan untuk meminjam dan dibawa pulang, terkhusus bagi mereka yang sudah tidak mendapatkan tempat dari 50 persen kapasitas yang disediakan.

Kabid Perpusda, Susi Sulastri mengatakan pihaknya hanya berani membuka pelayanan dengan kapasitas 50 persen sebab belum ada intruksi dari pimpinan.

“Sejauh ini jumlah pengunjung yang keluar masuk masih stabil , akan tetapi untuk antisipasi  jika melebihi kuota akan diminta menunggu di luar atau disarankan meminjam untuk dibawa pulang,” jelasnya.

Pada hari Selasa 14 September 2021 Perpusda memperingati hari Kunjung Perpustakaan ,  namun karena masaih pandemi, Perpusda hanya bisa membagikan stiker kepada pengunjung. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan dan mengajak masyarakat agar lebih  gemar membaca dan sebagai bentuk apresiasi dan tanda terima kasih sudah berkunjung ke Perpusda.

“Tahun ini Perpusda Tuban masiah belum menggelar  kegiatan, dalam rangka memperingati hari kunjung perpustakaan, semoga tahun depan pandemi sudah berahir sehingga peringatan hari kunjung perpustakan bisa dirayakan bersama para pengunjung setia perpustakaan,” harap Susi Sulastri.

Selain layanan pengunjung yang sempat dihentikandalam kurang lebih satu tahun terahir ini banyak juga kegiatan bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tuban yang juga harus dihentikan .

“Akibat pandemi ini beberapa kegiatan perpusda seperti lomba, perpustakaan keliling sudah tidak bisa digelar lagi, padahal kegiatan seperti itu yang sangat dirindukan oleh para petugas perpustakan karena selama pandemi  ini yang paling penting adalah menjaga keselamatan dan kesehatan sehingga  banyak kegiatan yang terpaksa harus dibatasi,”  (nat/dil)

/