Telat Bayar Tagihan RS Jadi Penyakit Menahun BPJS Kesehatan, Jokowi: Sekarang BPJS Tidak Seperti Dulu

15
foto: Presiden jokowi

kabartuban.com – Presiden Jokowi mengklaim kondisi keuangan BPJS Kesehatan kini telah berubah. Salah satunya soal masalah tagihan pelayanan kesehatan oleh pihak rumah sakit yang dulunya kerap telat dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.

“Sekarang tidak seperti yang dulu BPJS telat bayar, sekarang enggak, BPJS memiliki duit yang cukup untuk membayar tepat waktu,” kata Jokowi usai mengecek pelayanan BPJS Kesehatan di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu, (4/1/2023).

Telat membayar tagihan ke RS pernah jadi penyakit menahun di BPJS. Tahun 2018, rumah sakit swasta menghadapi keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan. Keterlambatan tersebut membuat rumah sakit swasta terpaksa menalangi biaya untuk rumah sakit hingga dicairkan oleh pemerintah.

Perusahaan obat-obatan juga enggan memasok obat jika biaya tidak disalurkan segera. Wakil Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) saat itu, Noor Arida Sofiana mengatakan dampak keterlambatan pembayaran obat tersebut berakibat pada rumah sakit yang tidak dapat membayar obat dan menopang biaya operasional rumah sakit (RS).

“Kondisi tersebut akan membuat kekosongan obat karena rumah sakit terlambat membayar obat ke distributor obat dan pemenuhan kebutuhan operasional yang lain,” ujarnya

Dilansir dari tempo.co, pada Tahun 2019, keterlambatan pembayaran tagihan oleh BPJS Kesehatan membuat Rumah Sakit Martha Friska di Medan, Sumatera Utara mencicil pembayaran gaji sejumlah karyawannya.

Baca Juga:

Waspada, BMKG Prediksi Hujan Petir Disertai Angin Bakal Guyur Tuban Hari Ini

Lebih Hemat Dibanding Motor Konvensional, Molindo Hadir Suguhkan Berbagai Keunggulan

Lebih lanjut, Jokowi mendarat di Riau pada Rabu siang, untuk pertama-tama menuju Pasar Bawah. Namun dalam perjalanan, Jokowi mendadak meminta untuk berkunjung ke salah satu RSUD yang ada di Kota Pekanbaru.

“Presiden ingin melihat pelayanan BPJS di RSUD,” ucap Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Di RSUD, Jokowi mengklaim pelayanan BPJS untuk pasien jantung, kanker, sampai stroke berjalan baik. Ia menyebut Kementerian Kesehatan sudah membantu pengadaan alat kesehatan untuk penyakit jantung hingga kanker tahun ini dengan anggaran Rp 130-an miliar.

“Artinya kita ingin mengurangi warga kita yang berobat ke luar negeri, utamanya negara tetangga,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengakui masih ada kekurangan di Pekanbaru, yaitu terkait rumah sakit khusus untuk penyakit tertentu seperti kanker hingga jantung. Jokowi sudah bicara dengan Gubernur Riau Syamsuar untuk kemungkinan kerja sama pendirian rumah sakit khusus.

“Tanahnya mungkin disiapkan provinsi, nanti kami bangunan dan alat kesehatannya, tapi baru dibicarakan,” kata Jokowi. (nat/dil)